Politik
Heboh Selebaran Gelap Tak Pilih Dua Caleg di Dapil 4 Kabupaten Banjar

MARTAPURA, Jelang pemilu yang tinggal dua hari lagi, masyarakat di Dapil 4 yang meliputi Kecamatan Sungai Tabuk, Kecamatan Martapura Barat, dan Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, dihebohkan selebaran gelap untuk memboikot dua caleg yang bertarung di daerah tersebut.
Dalam selebaran yang mengatasnamankan masyarakat Kabupaten Banjar, khususnya Kecamatan Sungai Tabuk, berharap dua caleg dari partai politik berbeda tersebut tidak dipilih pada pemilu nanti. Pada sebaran tersebut disampaikan, ikhwal tuduhan kedua caleg tersebut terlibat dalam sejumlah kasus di dapil, hingga keterangan palsu. Selebaran gelap tersebut dibagikan ke masjid hingga masyarakat.
Menanggapi selebaran gelap ini, Komisioner Bawaslu Banjar Hairul Falah mengatakan pihaknya akan melakukan investigasi mendalam. Apakah selebaran tersebut sesuai dengan alat dan barang bukti yang harus diuji kebenarannya. “Menanggapi temuan selebaran tersebut kita harus menelusuri dulu sesuai dengan mekanisme yang ada di Bawaslu,” Ujarnya.
Hairul mengatakan, temuan selebaran yang kebetulan baru diketahui Bawaslu Banjar pada masa tenang itu, perlu dilakukan pengkajian. Apakah perlu ditindaklanjuti untuk diteruskan atau pun dihentikan.
“Kita harus berhati-hati menangani perkara semacam itu, hingga sekarang juga masih tidak ada laporan dari caleg yang bersangkutan mereka dirugikan dengan adanya selebaran himbauan tersebut,” pungkasnya. (rendy)
Editor: Chell

-
Kota Banjarbaru1 hari yang lalu
Pemko Banjarbaru Siap Lantik PNS dan PPPK 2024
-
HEADLINE2 hari yang lalu
38 Kg Sabu dari Empat Tersangka Jaringan Fredy Pratama Tertangkap di Kalsel
-
Kabupaten Hulu Sungai Utara2 hari yang lalu
Wabup Iwan Alabio Ajak Masyarakat Wujudkan HSU Bangkit
-
NASIONAL2 hari yang lalu
Temuan Ladang Ganja di TNBTS, Menhut Bantah Isu Penutupan
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Tumpukan Sampah ‘Kepung’ SLB Negeri 2 Banjarmasin
-
Kabupaten Hulu Sungai Utara1 hari yang lalu
Pertanian Polder Alabio Selalu Disampaikan Bupati Sahrujani ke Pemerintah Pusat