DISHUT PROV KALSEL
Ekspedisi KPH Balangan Temukan Enam Riam Potensial jadi Obyek Wisata
BANJARBARU, Ekspedisi Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, ke pedalaman kawasan Desa Marajai, Kecamatan Halong, temukan enam riam yang berpotensi untuk wisata. Seorang anggota ekspedisi KPH Balangan, Emir Faisal Muhammad kepada Antara, Selasa mengakui pihaknya melakukan penjelajahan hutan kawasan Pegunungan Meratus wilayah Kecamatan Halong.
KPH beserta Penyuluh melakukan ekspedisi ke Tanjungan Cincin yg lokasinya berada di wilayah desa Marajai. Kegiatan ini dilakukan selama tiga hari dari hari rabu tanggal 28 Februari sampai jumat 2 Maret 2018.
Hari pertama rombongan berangkat berjalan kaki dari Tanjungan Jelamu, sebuah anak desa yg berada dalam wilayah RT 3 Desa Marajai. Dalam kegiatan ini rombongan didampingi oleh Adi Setiawan yg merupakan Kepala Desa Marajai, Bapak Dinah Ketua RT 3 dan Bapak Utan, seorang Tokoh Masyarakat.
Perjalanan hari pertama menuju Tanjungan Cincin ditempuh dalam waktu sekitar empat jam perjalanan kaki dari Tanjungan Jelamu, selain karena medannya yg lumayan ekstrem dengan topografi medan yg naik turun, hal itu jg dikarenakan beberapa kali berhenti untuk melakukan identifikasi beberapa pohon yg ada.
Selain itu rombongan mengambil foto beberapa riam yg kami lewati. Riam-riam di sana walaupun tidak terlalu tinggi, namun keindahannya sangat lah luar biasa, disamping deras dan jernih, juga panorama alamnya yg berlatarkan hutan alam membuat perpaduan alam yg sangat indah.
Ada sekitar enam Riam yang ditemukan saat ekspedisi tersebut, seperti Riam Buntar, Riam Andian, Riam Kumahau, Riam Kahilangan, Riam Hintalu, serta Riam Bantal.
Sementara kegiatan hari kedua identifikasi tanaman Ulin dan jenis lainnya yg tumbuh subur di Tanjungan Cincin. Dari identifikasi yang dilakukan hasilnya sangat luar biasa, terdapat banyak jenis tanaman yg bahkan sudah langka yg berhasil ditemukan dengan diameter yg sangat besar, seperti ulin yg mencapai diameter hampir 120cm, dan rata-rata ulin yang ditemukan memiliki diameter antara 80-100cm dgn jumlah pohon mencapai puluhan batang dengan jarak yg lumayan berdekatan.
Ada jugapohon Angih Tanduk yg mencapai hampir 180cm, pohon Angih Tanduk menurut masyarakat merupakan pohon jenis meranti, hal ini tentunya sangat luar biasa melihat dari ukuran diameternya bukan tidak mungkin pohon tersebut sudah berumur 200-300 tahun.
Masih banyak lagi jenis-jenis tanaman eksotik Kalimantan yang ditemukan di sana, namun sayangnya kegiatan terkendala cuaca, sepanjang kegiatan melakukan identifikasi, hujan terus turun mengguyur sehingga hasil yang peroleh kurang maksimal.
Kendati demikian tim sudah merasa puas dengan apa yang ditemukan, mungkin kedepannya kegiatan ini perlu melibatkan lebih banyak pihak, sehingga untuk menjadikan Desa Marajai sebagai Desa Wisata berbasis edukasi bisa terwujud.(cel)
Editor : Chell
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Inspektorat Banjarbaru Proses Dua Pejabat ke Luar Daerah Tanpa Izin
-
Kabupaten Hulu Sungai Utara2 hari yang lalu
Kesbangpol HSU Mendorong Partisipasi Masyarakat dalam Pengawasan Pilkada
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Gratis Bikin Kemasan UMKM Banjarbaru di Rumah Kemasan
-
kampus2 hari yang lalu
Pengawasan Partisipatif Kawal Pilkada Menyasar Mahasiswa UIN Antasari
-
Kabupaten Banjar2 hari yang lalu
Wabup Banjar Habib Idrus Al Habsyi Hadiri Maulid Nabi di Kantor PTAM Intan Banjar
-
DPRD BANJARBARU2 hari yang lalu
Ini Kata Ketua DPRD Banjarbaru Terkait Raperda APBD 2025