Connect with us

Kota Banjarbaru

Egaliterisme Selir Kopi, Pejabat ataupun Seorang Kere Diperlakukan Sama!

Diterbitkan

pada

Selir Kopi menjadi tempat ngopi alternatif di Banjarbaru Foto: Abdullah

BANJARBARU, Bagi para fanatik, urusan kopi bukan hanya persoalan ‘nyruput’ saja. Tapi ada nilai, konsep, bahkan idiologi menyertai kelahiran tempat ngopi yang juga harus dibaca oleh pelanggannya. Ibarat pepatah, dimana bumi dipijak, di situ cangkir kopi diangkat! Eh, di situ langit dijunjung…

Beda dengan minuman lain, kopi lahir untuk menyertai lahirnya gagasan. Di Prancis, tempat-tempat ngopi di sana pada awal abad telah turut melahirkan para pemikir dan sastrawan besar. Seperti Camus, Sartre, dan lainnya.

Jadi jangan kaget, jika ada tempat ngopi yang mencoba beda dengan mengusung konsep atau wacana tertentu. Seperti Selir Kopi ini misalnya, yang oleh pemiliknya Nanang, mengusung konsep egaliterisme! Bahwa, semua yang datang di warung kopi tersebut akan diperlakukan sama. Tak peduli kamu pejabat, elite politik, kere, atau seorang jomblo.

Sempat mengalami kolaps pada tahun-tahun pertama berdiri, Nanang yang mulai merantau ke Banjarbaru tahun 2009 ini, terus merangkak mengembangkan Selir Kopinya. Hingga sekarang, pegawai di BPHP Banjarbaru ini sudah bertahan selama kurang lebih 8 tahun sejak berdiri 2011 lalu. Bahkan, sudah memiliki 3 cabang dan berencana membuka cabang baru di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

Apa istimewanya Selir Kopi? Reporter Kanalkalimantan.com, Abdullah, beberapa waktu lalu berkunjung—tentunya plus ngopi, di tempat tersebut yang berlokasi samping Polres Banjarbaru. Nanang pun bercerita panjang lebar tentang kedai kopi miliknya.  Berikut petikan wawancaranya:


Selir Kopi ini mengusung konsep egaliterisme, seperti apa maksudnya?

Ya, di sini semua sama tanpa memandang latar belakang pengunjung yang datang. Meskipun tentu tidak semua orang menerima lingkungan kopi yang egaliter, kedai yang tidak memandang siapa dia apa pangkatnya. Karena pokoknya siapa pun yang bersantai menikmati kopi di kedainya adalah sama. Selir Kopi adalah kedai kopi dengan konsep funky, ketersediaan sumber daya yang minim menuntut kreatifitas untuk efisiensi pengelolaan dan keberlanjutan usaha serta ketahanan terhadap persaingan kafe yang menjamur.

Seperti apa bentuk pengelolaan kedai kopi di sini?

Integrated Coffee community projects, adalah proyek pengembangan komoditas kopi terintegrasi. Dimulai dari hulu sampai hilir. Di segmen hulu, pengembangan kopi dilakukan dengan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan, dengan tujuan pencapaian kelestarian ekonomi, ekologi, dan sosial. Di segmen hilir pengelolaan kedai berbasis komunitas, dari, oleh dan untuk komunitas.  Dengan kopi masyarakat lestari, makanya diintegrasikan dengan masyarakat.

Kenapa menggunakan nama Kopi Selir?

Bernama kopi selir, karena romantisme pecinta kopi yang menghabiskan waktu ngopi lebih lama daripada hal lain di dunia. Bagai selir raja yang menerima segala keluh kesah sang raja tanpa balas jasa.  Kapan pun kau datang dan siapa pun engkau, silahkan datang.

Ini kan cabang kedua, sebelumnya berlokasi di mana?

Berlokasi awal di sungai Ulin, Banjarbaru, untuk kemudian menyebar ke regional Kalimantan.

Siapa dan kapan Selir Kopi didirikan?

Kopi selir didirikan pada tanggal 12 Februari 2011 lalu dengan didukung Reds Banjarbaru. Mulai berkembang semenjak 2015 dikelola dan dibesarkan oleh HSFCI Banjarbaru dan Reds Banjarbaru dan jaringan Bikers Kalimantan. HFCI merupakan kepanjangan Honda Street Fire Club Indonesia.  Reds Banjarbaru merupakan komunitas supporter pendukung klub sepak bola Liverpool.

Memang, seberapa besar keuntungan dari buka kedai kopi seperti ini?

Keuntungannya bisa hidup, karena konsep kedai kopi itu sosialis dan tidak terkonsentrasi keuntungan pada satu dan lebih menjual ke edukasi.

Tujuan membuka usaha ini apa?

Tujuan? Justru karena ingin mencari tujuan, makanya membuka kedai kopi.  Setelah tahu tujuan maka kami tutup kedai kopi. Selama belum dapat tujuan kopi maka akan terus buka.  Karena ketidaktahuan tentang kedai kopi itu menjadi motivasi.

Bagaimana strategi bertahan dalam menjalankan bisnis?

Bertahan dengan cara gandeng teman-teman komunitas, membentuk identitas dan warga sendiri atau membentuk pelanggan.

Kopi apa yang Anda gunakan?

Fokus pengembangan robusta, tidak Arabika. Dan memuliakan tradisi Nusantara ngopi sambil ngerokok dan bisa dikatakan di sini sebagai “Kawasan wajib kretek”. Kretek adalah warisan budaya Nusantara, tidak ada negara lain yang pakai kretek. (abdullah)

Reporter: Abdullah
Editor: Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->