Connect with us

HEADLINE

Dugaan Motif Gantung Diri Petani di Martapura Barat, Terlanjur Utang Beli Pupuk Tak Datang

Diterbitkan

pada

Fahmi (35) warga RT 1 Desa Sungai Rangas Hambuku, Kecamatan Martapura Barat ditemukan warga dengan kondisi gantung diri di areal persawahan, Jumat (16/6/2023) pagi. Foto: relawan emergency martapura

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Kepolisian mengungkap dugaan motif gantung diri seorang lelaki warga Desa Sungai Rangas Hambuku, Kecamatan Martapura Barat, di pohon sebuah pohon mangga, Jumat (16/6/2023) pagi.

Diketahui lelaki itu bernama Fahmi (35), warga yang tinggal di Jalan Martapura Lama RT 01 Desa Sungai Rangas Hambuku. Ia ditemukan tewas gantung diri di sebuah pohon mangga di areal persawahan Desa Sungai Rangas Hambuku RT 05.

Berdasarkan keterangan pihak keluarga, Kapolsek Martapura Barat Iptu Komari mengungkapkan, Fahmi diduga nekat mengakhiri hidupnya karena depresi setelah gagal membeli barang secara online.

“Dari keterangan keluarga melakukan tindakan bunuh diri karena terlanjur membeli pupuk melalui online,” ujar Kapolsek Martapura Barat Iptu Komari kepada media, Jumat (16/6/2023)

Baca juga: Aksi Penuh Adrenalin, Lomba Menembak dan Panahan Polda Kalsel

Motif dugaan itu berawal saat Fahmi ingin membeli pupuk lewat online shop, lalu dia meminjam uang sebesar Rp 2,5 juta.

Sekadar diketahui, Fahmi sendiri dalam keseharian adalah seorang petani. Pupuk yang sempat dibelinya secara online, rencananya akan digunakan untuk menanam padi di areal persawahan miliknya.

Ternyata penjual pupuk meminta uang lebih kepada dirinya yakni sebesar Rp 6 juta. Karena tak memiliki uang, Fahmi akhirnya meminjam kepada tetangga.

“Dia melakukan sesuai dengan permintaan online shop penyedia pupuk, namun pupuk sampai saat ini pun belum juga datang. Dugaan punya utang dan pupuk tidak juga datang itu membuatnya depresi dan mengakhiri hidupnya,” kata Kapolsek.

Kemudian dari hasil olah tempat kejadian dan visum luar tubuh Fahmi, polisi tidak menemukan adanya luka terbuka maupun luka lebam di tubuhnya.

Baca juga: Bantu Tekan Angka Stunting, Disdik Banjar Gelar Diklat untuk Guru PAUD

“Tidak ada, dari tubuh jenazah juga tidak ditemukan luka akibat pukulan benda tajam ataupun benda tumpul,” sebut Kapolsek Martapura Barat.

Pihak kepolisian hanya menemukan luka bekas jeratan tali di leher, serta didapati air mani yang keluar dari alat kelamin.

Fahmi dikabarkan pihak keluarga sudah tidak pulang ke rumah sejak tiga hari, tepatnya sejak Selasa (13/6/2023) malam.

Sempat berpamitan sambil berkata ingin pergi ke rumah temannya. Namun, sejak itu dia tidak lagi pulang ke rumah. Pihak keluarga sempat mencari keberadaannya di rumah keluarga hingga bertanya kepada temannya.

Sementara itu, menurut keterangan Anggota Regu 2 Dinas Pemadam dan Penyelamatan (DPKP) Kabupaten Banjar Fajar Maulana mengungkapkan, pihaknya berhasil mengevakuasi jasad Fahmi yang terikat menggunakan kain di pohon sekitar pukul 12.24 Wita.

Baca juga: Jasad Tergantung di Pohon Mangga Gegerkan Warga Martapura Barat

Melalui keterangan keluarga, Fajar menjelaskan, jasad tak bernyawa itu bernama Fahmi (35) telah meninggalkan rumah sejak hari Selasa (13/6/2023) lalu.

“Sekitar pukul 20.30 Wita, dia dalam keadaan sehat kata keluarganya, sempat berpamitan keluar rumah untuk menemui temannya dan sampai hari Jumat pagi tidak datang ke rumah,” ujar Fajar Maulana.

Bahkan sambung Fajar, salah seorang warga yang juga sedang melakukan aktifitas di areal persawahan itu sempat melihat motor Fahmi pada hari Rabu (14/6/2023).

“Tapi warga yang melihat tidak mencurigai bahwa sudah gantung diri,” sambungnya.

Baru pada pagi Jumat salah satu warga setempat melihat sudah dalam posisi gantung diri. Alhasil warga langsung melaporkan kepada Kepala Desa Sungai Rangas Hambuku. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter: wanda
Editor: bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->