Connect with us

Kalimantan Selatan

Dua Kota di Kalsel Tertinggi Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak

Diterbitkan

pada

Ilustrasi tindak kekerasan kepada perempuan dan anak. Foto: Karolina Grabowska from Pexels

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Perempuan dan anak di Kota Banjarbaru dan Banjarmasin masih rentan menjadi korban tindak kekerasan.

Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kalsel, Said Zulkifli Rival menyebutkan, Kota Banjarbaru menjadi tertinggi kedua kasus pelaporan kekerasan setelah Kota Banjarmasin yang memiliki sebanyak 91 kasus.

Kasus pelaporan tertinggi yakni di Banjarmasin sebanyak 91 kasus dan Banjarbaru sebanyak 56 kasus. Saat ini kasus tersebut ada yang sedang berjalan dan ada yang telah selesai.

Baca juga: Dua Kali Sebut Golkar, Video Kadisdikbud Kalsel di YouTube Menghilang

Sekadar diketahui, dari Januari sampai November ada 408 kasus yang terinput masuk pada data Simfoni PPA. “Jika dilihat sebanyak 359 perempuan paling banyak menjadi korban dan laki-laki 97 kasus,” kata Said Zulkifli Rival.

Dibandingkan dengan 2022, angka pelaporan sebanyak 616 kasus perempuan 532 dan laki-laki 139. Berdasarkan tempat, rumah tangga menjadi tempat tertinggi untuk kekerasan psikis.

Tingginya laporan tersebut, kata dia ada beberapa faktor penyebab peningkatan kasus, salah satunya ialah kurangnya orang tua dalam mengontrol pergaulan anak.

Baca juga: Kontingen HSU Ikuti Perkemahan Bakti Saka Kalpataru Regional Kalimantan 2023

Serangkaian sosialisasi pun kerap dilaksanakan UPTD PPA kepada sekolah maupun orang tua agar bisa mencegah terjadinya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Di samping itu juga UPTD PPA Kalsel punya enam layanan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Layanan itu terdiri dari pengaduan masyarakat, pengelolaan kasus, mediasi, penjangkauan korban, penampungan sementara dan pendampingan korban (kesehatan, psikologi dan hukum) yang diberikan secara gratis kepada masyarakat.

Baca juga: Kafilah Kalsel Peringkat 5 STQH Nasional XXVII di Jambi

“Enam layanan terhadap kasus kekerasan perempuan dan anak itu kita berikan secara gratis, jadi masyarakat tidak perlu khawatir,” ungkapnya.

Masyarakat diminta tidak perlu takut dan khawatir apabila merasa menjadi korban kekerasan maupun pelecehan.

Baca juga: Sambut HLN ke-78, PLN Bedah Rumah di Desa Mandikapau Timur

Dia mengimbau agar masyarakat juga tidak segan dengan melaporkan kejadian kepada UPTD PPA Kalsel maupun kabupaten kota ataupun pihak berwajib.

“Silakan segera melapor, jangan takut karen akan segera kami beri pendampingan,” tandas Said. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter : wanda
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->