Connect with us

DKP3 Banjarbaru

DKP3 Banjarbaru Sukseskan RT Mandiri, Pokmas Ini Untung Ratusan Juta

Diterbitkan

pada

Pokmas Ngudi Rahayu berhasil panen dan meraup keuntungan ratusan juta. Foto: ist

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Program RT Mandiri yang digagas Wali Kota Banjarbaru HM Aditya Mufti Ariffin dan turut digalakkan Dinas Ketahan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) terbukti menuai hasil.

Program pemberian dana bantuan sebesar Rp 75 juta kepada Pokmas (Kelompok Masyarakat) dan pendampingan yang dilakukan DKP3 Banjarbaru, membuat Pokmas Ngudi Rahayu di Kelurahan Syamsudin Noor, merasakan hasil yang menggiurkan.

Pokmas ini berhasil mengelola dan sudah mampu meraup keuntungan sebesar Rp 170 juta.

“Kami terpilih Pokmas RT Mandiri pada tahun 2022 kemarin, hampir setahun ini, Alhamdulillah sudah menghasilkan sekitar Rp 170 juta. Kami nomor satu di Banjarbaru,” kata Ketua Pokmas Ngudi Rahayu Sagim,(21/11/2023).

Baca juga: Tanpa Calo, Ini 6 Layanan Publik Gratis di MPP Baiman Banjarmasin

Sagim membeberkan, kunci sukses Pokmas Ngudi Rahayu yaitu kekompakan antar anggota Pokmas.

“Kelompok Tani Ngudi Rahayu kami tidak mengenal lelah dan selalu kompak,” imbuhnya.

Selain kompak, Sagim juga mengakui, sistem tanam yang digunakan Pokmas yaitu tanam tumpang sari.

“Jadi habis panen melon, langsung cabai, tidak begitu selang lama, bahkan sekali olah tanah bisa 3 sampai 4 kali panen,” ucapnya.

Selain menanam melon, Sagim juga menjelaskan, Pokmas Ngudi Rahayu juga menanam cabai, tomat, sayur-sayuran yang lain seperti kacang, hingga bawang prei.

“Untuk pemasaran kalau harga lagi tinggi di tengkulak, tapi kalau lagi turun kami wisatakan,” tuturnya.

Salah satu anggota Pokmas Ngudi Rahayu Hendri, mengaku telah mendapatkan manfaat yang besar dari program RT Mandiri.

Baca juga: Buka Sosialisasi dan Asistensi Penerapan Sistem Merit, Ini Pesan Bupati Banjar

“Terima kasih sekali kepada pak Wali, kami sebagai petani sangat merasakan manfaatnya luar biasa, karena yang menikmati RT Mandiri ini bukan hanya petani saja, dengan membuka lahan yang lebih luas tentunya kita perlu tenaga kerja yang banyak,” akunya.

Hendri menjelaskan untuk budidaya buah melon perlu waktu selama 2 bulan.

“Persiapan lahan 1 bulan, mulai pasca tanam hingga panen itu 60 hari, saat ini yang tahan virus di wilayah kita melon jenis Amanda,” jelasnya.

Petani buah melon lainnya, Mat Subari menginginkan, pemerintah lebih memperhatikan petani.

“Sekali panen dapat 10 ton, tapi itu belum normal, normalnya 15 ton, saya harapkan Pemko lebih memperhatikan petani, cari pupuk gampang dan murah,” tutupnya. (Kanalkimantan.com/al)

Reporter: al
Editor: kk


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->