Connect with us

Dispersip Kalsel

Dispersip Kalsel Undang Peneliti BRIN Bikin Olahan Camilan dari Kedelai

Diterbitkan

pada

Susi Lesmayati dan Retna Komariah dari BRIN mengisi program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial oleh Dispersip Kalsel. Foto : ist

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Dua periset dan peneliti perempuan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kembali bertandang ke Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Susi Lesmayati S.TP, MSi dan Ir Retna Qomariah, MSi mengisi kembali program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial oleh Dispersip Kalsel pada Rabu (2/11/2022).

Berbeda dengan tema sebelumnya, pada program ketiga yang telah dilaksanakan Dispersip Kalsel kali ini mengangkat tema “Diversifikasi Produk Olahan Berbahan Kedelai Meningkatkan Ekonomi Kreatif Masyarakat”.

Melalui diversifikasi menurut Ina, sapaan akrab Retna Qomariah, banyak pilihan produk olahan kedelai lokal yang dapat dikembangkan menjadi produk yang menarik dan disukai banyak kalangan masyarakat.

 

Baca juga : Tempuh Jarak Lebih 500 KM, Turdes Gubernur Kalsel Akan Tercatat MURI

“Tentunya jika diolah dengan skala besar bisa sebagai sumber usaha untuk meningkatkan pendapatan keluarga dan mensejahterakan kehidupan masyarakat,” kata Ir Retna Qomariah, MSi selaku Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Ekonomi Perilaku dan Sirkular BRIN, saat menjadi narsumber di Aula Dispersip Kalsel Rabu (2/11/2022).

Kedelai lokal dijelaskan Ina merupakan kedelai yang asli ditanam petani daerah kita sendiri, yang banyak ditemukan di pasar tradisional atau mungkin kedelai dari hasil penjualan yang tak laku oleh petani di Kalsel.

Meski produksi kedelai lokal masih terbilang kurang, dan kebanyakan pengusaha produk tempe dan tahu menggunakan kedelai impor namun jika melihat dari analisa usaha produk kedelai lainnya tentu terbilang pemanfaat olahan kedelai sangat menguntungkan.

“Seperti olahan sari atau kedelai terlihat cukup menguntungkan yakni dalam waktu 3 bulan sudah bisa balik modal,” sebutnya.

Baca juga  : Disperkim Banjarbaru Sulap Lahan Belukar jadi Taman Ramah Anak

Selain sari kedelai, disebutkan Lusi Lesmayati, ternyata ampas hasil pemerasan sari kedelai sebelumnya juga bisa dimanfaatkan menjadi makan frozen food seperti Nugget dan Perkedel.

“Atau jika kita memilih proses yang lebih lama bisa dijadikan tempe gembus, dan satu lagi untuk camilan sederhana yakni kedelai krispi,” Susi Lesmayati S.TP, MSi seorang periset dari Badan Riset dan Inovasi Nasional BRIN, yang juga seorang peneliti dan perekayasa.

Kedelai krispi dan sari atau susu kedelai lah yang coba Lusi dan Ina praktekkan cara pengolahannya saat menjadi narasumber dalam program Dispersip Kalsel kali ini.

Bersama dengan puluhan ibu-ibu dari Tim Penggerak PKK Provinsi Kalsel dan Kabupaten Banjar, mereka dengan semangat memberikan pelatihan pengembangan salah satu sumber pangan lokal ini.

Baca juga  : PLN Sosialisasi Keselamatan Ketenagalistrikan ke SMP Negeri 2 Jorong

Melalui program pelatihan yang turut diberikan ini juga, dua periset dan peneliti ini berharap ibu-ibu dapat menyalurkan pengetahuannya kepada masyarakat sekitarnya seperti keluarga dan tetangga.

Selain menciptakan inovasi dan keterampilan baru, tentunya pengembangan produk pangan lokal ini dapat meningkatkan ekonomi kreatif sehingga kesejahteraan masyarakat pun turut meningkat.

Senada dengan dua periset dan peneliti ini, Kepala Bidang Pelayanan dan Pembinaan Perpustakaan Dispersip Prov Kalsel, Wildan Ahyar mengatakan program ini dijalankan juga senada dengan peran perpustakaan yang tak hanya menjadi alat mencerdaskan masyarakat, namun mensejahterakan masyarakat.

Program-program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial lain pun akan terus digulirkan pihaknya dalam waktu dekat.

“Alhamdulillah ini kegiatan kami yang ke tiga dalam program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial oleh Dispersip Provinsi Kalsel dan ke depan masih ada dua kegiatan lagi yang akan kami laksanakan,” ujar Kepala Bidang Pelayanan dan Pembinaan Perpustakaan Dispersip Prov Kalsel, Wildan Ahyar saat menyambut program ini.

Baca juga  : Suntik Mati TV Analog, STB Gratis di Banjarbaru Tak Kunjung Didistribusikan

Adapun peserta yang mengikuti program ini adalah, para wanita dari Tim Penggerak PKK Provinsi Kalsel hingga Kabupaten Banjar yang terdiri dari Kecamatan Gambut, Kertak Hanyar dan Beruntung Baru.

Tak hanya itu, beberapa mahasiswa dan tim dosen berbagai perguruan tinggi di Banjarmasin dan Banjarbaru turut ikut dalam program Dispersip Kalsel kali ini. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter : wanda
Editor : cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->