Connect with us

Pilgub Kalsel

Di Akhir Debat, Cagub Sahbirin Nyanyi dan Berpantun Banjar

Diterbitkan

pada

Sahbirin saat tampil di acara debat Cagub Kalsel. Foto: bidik layar TVRI

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Kejadian menarik terjadi saat akan berakhirnya gelaran debat perdana antar kedua calon Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), pada Rabu (4/11/2020) malam.

Hal itu tatkala calon Gubernur Kalsel nomor 1, Sahbirin Noor, merespon sejumlah statemen yang disampaikan calon Gubernur Kalsel nomor 2, Denny Indrayana. Mulai soal Reklamasi tambang, hingga kutipan pernyataan mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto soal potensi korupsi SDA di Kalsel.

Awalnya, Denny menyampaikan sejumlah pernyataan dalam menutup akhir gelaran debat. Ia menilai bahwa akar permasalahan yang saat ini terjadi ialah korupsi. Terkhusus di Kalsel sendiri, menurutnya ialah korupsi sumber daya alam.

“Dan masyarakat bisa menyelesaikan masalah ini dengan mekanisme demokratis melalui pemilihan kepala daerah,” katanya sembari mengajak masyarakat yang tengah menyaksikan jalannya debat melalui siaran langsung

Denny sendiri mengaku bukannya menolak ada aktivitas tambang di Kalsel. Toh menurutnya usaha tambang merupakan sektor utama yang menjalankan roda ekonomi masyarakat selama ini.

“Namun, kita juga perlu memperhatikan beberapa hal. Kabar memilukan terjadi pada 12 Juni 2020. Seorang warga Kabupaten Banjar tenggelam di lubang tambang. Nah jangan sampai kita hanya mengangkat mayat di lubang tambang saja. Tapi seharusnya mengangkat kemakmuran masyarakat Kalsel,” terangnya.

Faktanya, pernyataan Denny tersebut secara tidak langsung menyalahkan dan menuduh kebijakan yang selama diterapkan oleh rivalnya, Sahbirin saat masih aktif menjabat sebagai Gubernur Kalsel periode 2016-2021.

Hal ini semakin terbukti, tatkala calon Gubernur Kalsel nomor 1 Sahbirin membalas tudingan korupsi sumber daya alam itu dengan sepenggal lirik lagu “Jagalah Hati”.

“Jagalah hati jangan kau nodai, jagalah hati pelita hidup ini,” Sahbirin melantunkan lagu tersebut ketika closing statement-nya.

Selain itu, Sahbirin secara tegas menyatakan bahwa dirinya bersama pasangannya Muhidin, dengan tulus menjaga amanah yang diberikan rakyat. Ia secara tegas menolak tudingan apalagi jika berbicara soal korupsi.

“Jangan diputarbalikan. Justru kami ingin memberikan kesejahteraan kepada rakyat,” tegasnya.

Tak sampai disitu, aksi gimmick Sahbirin kembali dilanjutkan untuk kembali mencairkan suasana. Salah satunya ialah melontakan sebuah pantun dengan berirama.

“Sungai Jingah Kampung Melayu, di tengah-tengah sungai Martapura. Marilah kita bersatu membangun Banua,” tutupnya. (Kanalkalimantan.com/rico)

Reporter: Rico
Editor: Cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->