Connect with us

HEADLINE

Depo Arsip Banjarbaru Dibiarkan Tanpa ‘Perlindungan’

Diterbitkan

pada

Deputi Bidang Informasi dan Pengembangan Sistem Kearsipan Drs Imam Gunarto M Hum berkunjung ke Depo Arsip Banjarbaru. Foto : rico

BANJARBARU, Upaya penyelamatan dan perlindungan arsip Pemerintah Kota Banjarbaru,  Depo Arsip Banjarbaru mendapat perhatian Deputi Bidang Informasi dan Pengembangan Sistem Kearsipan Drs Imam Gunarto M Hum.

Deputi Bidang Informasi dan Pengembangan Sistem Kearsipan Drs Imam Gunarto M Hum berkunjung ke Depo Arsip Banjarbaru setelah melakukan pertemuan dengan Wakil Walikota Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan, Senin (13/8).

Kunjungan Deputi didampingi Kepala Pusat Sistem dan Jaringan Informasi Kearsipan Nasional Dra Desi Pratiwi MIM bersama Kepala Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Selatan Dra Hj Nurliani Dardie melihat tempat penyimpanan arsip.

Drs Imam Gunarto M Hum memberikan sejumlah masukan kepada para staf di Depo Arsip Banjarbaru. Ia berharap gedung penyimpanan arsip ini diberi pengamanan pagar keliling gedung.

“Gedung dan infrastruktur, juga SDM adalah fasilitas. Substansi pokoknya adalah pekerjaan kearsipan yang harus dikuasai secara profesional oleh pimpinan dan seluruh staf,” katanya.

“Sementara pagar itu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, mengingat arsip yang disimpan adalah memori Kota Banjarbaru yang akan dipelihara untuk generasi mendatang,” jelasnya.

Dilain pihak, kepada Kanal Kalimantan, Kadispersip Kalsel Dra Hj Nurlianie Dardie sepakat dengan hasil kesimpulan yang diutarakan Deputi Bidang Informasi dan Pengembangan Sistem Kearsipan. “Mau tidak mau harus segera diberi pagar keliling gedung Depo Arsip Banjarbaru ini,” katanya.

Sekadar diketahui, ujar Kadispersip Kalsel, Depo Arsip Banjarbaru yang terletak di Kelurahan Sungai Ulin, Kecamatan Banjarbaru Utara itu dibangun sewaktu ia dipercaya menjadi Kepala Perpustakaan dan Arsip Kota Banjarbaru.  “Waktu itu Depo Arsip ini diresmikan langsung oleh Kepala ANRI (Arsip Nasional Republik Indonesia),” ingatnya.  Ia menyayangkan keberadaan Depo Arsip Banjarbaru yang dipandang hanya sebelah mata, bahkan seakan-akan dibiarkan tidak ada kelanjutannya pembangunannya lagi.

“Sayang saja kalua Depo Arsip ini dibiarkan semacam ini, salah satu contoh penelantaran Depo Arsip ini, lampu LED yang dulu menyala, sekarang tidak menyala lagi, itu hanya bagian kecil saja,” ucap Bunda Nunung.

Perlu diketahui, ujarnya, yang paling penting dan utama adalah bagaimana membina SKPD agar mengelola arsip dinamis dengan baik sesuai UU Kearsipan. Lembaga kearsipan mengakuisisi dan mengelola arsip statis, memelihara, dan menyediakan akses kepada publik. “Agar masyarakat dan SKPD harus mendapatkan literasi kearsipan yang baik dan benar, dan saya berterima kasih kepada Deputi yang memberi perhatian ke Depo Arsip Banjarbaru,” katanya. (rico)

Reporter: Rico
Editor: Abi Zarrin Al Ghifari


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->