Connect with us

HEADLINE

Data Korban Banjir Tak Sinkron, Sekda Tegaskan Berpegang Data BPBD Kalsel

Diterbitkan

pada

kondisi banjir di Kalsel Foto: Dokumentasi kanalkalimantan.com

KANALKALIMANTAN.COM , BANJARBARU – Banjir belum berakhir  Kalimantan Selatan. Pemerintah yang dianggap kurang sigap dalam mengantisipasi bencana pada awal tahun 2021, pada akhirnya menetapkan status Tanggap Darurat.

Belasan nyawa masyarakat  melayang akibat dampak banjir yang kian meluas.

“Untuk korban yang meninggal dunia sampai saat ini ada 16 jiwa,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Prov Kalsel, Roy Rizali Anwar, Minggu (17/1/2021).

Salah satu peristiwa banjir yang menelan korban jiwa, terjadi di Kota Banjarbaru. Pilu mengingat korban dalam kejadian ini ialah anak perempuan berusia 3 tahun. Korban terseret derasnya arus air di saluran drainase perkarangan rumah.

Di sisi lain, tercatat saat ini ada 37.323 Kepala Keluarga (KK), dengan total 134.654 jiwa yang terdampak banjir di Banua. Dari jumlah itu, 33.007  jiwa di antaranya terpaksa harus mengungsi.

Data yang  ini merupakan hasil rekapitulasi laporan harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel, hingga per 16 Januari 2021

 

 

Di singgung mengenai adanya tudingan data yang ditayangkan atau dipablis Pemprov Kalsel tidak sinkron, Sekda mengungkapkan bahwa data terkini kondisi banjir di Kalsel diharapkan hanya melalui satu pintu, yakni dari BPBD Prov Kalsel.

“Kita berpatok dengan data BPBD Kalsel. Karena data ini yang kita laporkan ke pemerintah pusat,” tegad dia.

Berdasar data yang didapat kanalkalimantan.com, Dinas Kominfo Kalsel mempablis data melalui medsos pada Minggu (17/1/2021) siang. Pada tabel yang dibagikan Kominfo Kalsel disebutkan ada 15 orang meninggal akibat banjir, sedangkan Sekda, melalui data BPBD Kalsel menyebutkan ada 16 korban meninggal dunia akibat banjir ini. (kanalkalimantan.com/rico)

 

Reporter : Rico
Editor : Dhani

 

 

 

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->