Connect with us

Kalimantan Selatan

Dana Rp1,4 Miliar Dukung Koperasi Ponpes di Kalsel Lewat Program OPOP 2024

Diterbitkan

pada

Kemandirian pondok pesantren (Ponpes) di Kalsel salah satunya dengan ikut program One Pesantren One Product (OPOP). Foto: wanda

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Sebagai tulang punggung perekonomian di Kalimantan Selatan, peran koperasi dan UMKM terus digenjot perkembanganya.

Upaya tersebut tengah dilakukan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) Provinsi Kalsel yang mengucurkan dana sebesar Rp1,4 miliar untuk mendukung koperasi pondok pesantren yang ada di Kalsel.

Kepala Diskop UKM Kalsel, Gusti Yanuar Noor Rifai mengatakan, ada 25 Ponpes yang didukung dengan dana tersebut melalui program One Pesantren One Product (OPOP) tahun 2024.

Baca juga: Pipa Bocor di Jalan Pramuka, Air Kembali Seret di Banjarmasin Barat dan Selatan

“Dari anggaran itu akan dilakukan FGD (Focus Group Discussion) hingga kegiatan studi banding untuk melihat bagaimana situasi koperasi Ponpes yang sudah menghasilkan seperti di Jawa Timur dan Jawa Barat,” ujar Kepala Diskop UKM Kalsel, Gusti Yanuar Noor Rifai kepada Kanalkalimantan.com.

Kepala Diskop UKM Kalsel, Gusti Yanuar Noor Rifai. Foto: wanda

Diskop UKM Kalsel juga menggandeng Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) Kalsel untuk membentuk gabungan dari beberapa koperasi pesantren itu sendiri.

“Misalnya satu pesantren dapat menghasilkan produk tertentu seperti peternakan hingga perkebunan sayur, maka nanti itu lah yang akan kita kembangan terus di Kalsel,” jelas dia.

Baca juga: Riwayat Singkat Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari: 30 Tahun Menuntut Ilmu di Mekkah Madinah

Dari jumlah pesantren yang didukung tersebut, dia melihat potensi menghasilkan produk yang dimiliki Ponpes di Kalsel cukup tinggi, tinggal bagaimana santri pesantren dapat mengembangkan inovasinya.

“Tentu bentuk support kita yakni melakukan percepatan untuk koperasi pesantren agar dapat berbadan hukum, termasuk FGD dan studi banding,” sebutnya.

Sebab menurutnya, modal utama dalam pengembangan koperasi harus didukung seperti adanya regenerasi, pelatihan SDM serta menjadikan kapasitas SDM yang berkualitas dan profesional.

Baca juga: Pemkab Banjar Gelar Rakor Usai Libur Panjang Idulfitri

Rifai optimis di tahun 2024, seluruh Ponpes di Kalsel telah 100 persen menjalankan program OPOP, karena target percepatan badan hukum koperasi di Ponpes juga menjadi target Diskop UKM Kalsel tahun ini.

“Melihat pendaftar OPOP dari yang 280 koperasi pesantren sekarang 300, jadi artinya dinamis sekali, berapa pun yang masuk kita usahakan didukung dengan anggaran yang diberikan,” ungkap Rifai.

Sementara itu, Sekretaris DWP IPI Kalsel Edi Setyo Utomo menyebutkan dari 25 Ponpes tersebut sudah ada beberapa yang telah selesai mengikuti tahap pertama yakni pembuatan badan hukum koperasi Di antranya seperti Ponpes Hidayatullah Martapura, Ponpes RMA Banjarbaru kemudian ada juga Ponpes Darul Fatihin di Sekumpul.

Baca juga: Satpol PP Banjarbaru Klaim Pelanggar Perda Ramadan Tahun ini Turun

“Alhamdulillah setelah terbentuknya badan hukum koperasi kita harapkan Ponpes itu mempunyai usaha minimal satu produk, mereka kita harapkan bisa segera memaksimalkan potensi yang ada di Ponpes itu sendiri,” ungkap Edi Setyo Utomo.

“Karena kalau sudah berbadan hukum utk mencari permodalan itu menjadi mudah,” tuntas dia. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter : wanda
Editor : bie


iklan

Komentar

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->