Connect with us

ADV PEMKO BANJARBARU

Cegah Penularan HIV/AIDS, Hepatitis dan Sfilis terhadap Ibu Hamil

Diterbitkan

pada

Baksos Kelas Ibu Hamil dan Senam Hamil Se Kota Banjarbaru, sekaligus Sosialisasi Pencegahan Penularan HIV/AIDS, Hepatitis dan Sfilis Tahun 2019 dalam memperingati Hari Jadi Ikatan Bidan Indonesia (IBI) ke-68. Foto: rico

BANJARBARU, Memperingati Hari Jadi Ikatan Bidan Indonesia (IBI) ke-68, Pemko Banjarbaru menggelar Baksos Kelas Ibu Hamil dan Senam Hamil Se Kota Banjarbaru, sekaligus Sosialisasi Pencegahan Penularan HIV/AIDS, Hepatitis dan Sfilis Tahun 2019 di Gedung Bapelkes Kota Banjarbaru, Senin (17/6).

Kegiatan dihadiri Wakil Ketua I TP PKK Kota Banjarbaru Hj Eny Apriyati Darmawan Jaya didampingi Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru H Abu Hanifah dan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru H Rusmadi, Ketua Pengurus Daerah IBI Prov Kalsel Hj Tutbarkiah SST MPd  dan Ketua Pengurus Cabang IBI Kota Banjarbaru Hj Masjudah.

Disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru H Rusmadi, tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk melakukan sosialisasi Penularan HIV/AIDS, Hepatitis B dan Sfilis dari ibu ke anak, serta menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat penyakit tersebut.

“Pesertanya ada 60 orang ibu hamil se Kota Banjarbaru. Kegiatan ini guna meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya ibu hamil tentang penularan penyakit triple eliminasi, sekaligus bakti sosial kegiatan kelas ibu hamil dan senam hamil Kota Banjarbaru,” ujarnya.

Di sisi lain, Wakil Ketua I TP PKK Kota Banjarbaru Hj Eny Apriyati Darmawan Jaya mengatakan penyakit menular seperti hiv, sifilis dan hepatitis B adalah penyakit yang dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi ke anaknya selama kehamilan, persalinan dan menyusui, sehingga dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan serta kematian pada anak, sehingga berdampak buruk pada kelangsungan dan kualitas hidup anak.

“Setiap anak harus mendapatkan kesempatan untuk memulai hidup sehat bebas dari penyakit menular, dan hal tersebut dapat dicegah atau diminimalisir dengan intervensi sederhana dan efektif, berupa deteksi dini/skrining pada saat pelayanan antenatal, penanganan dini, serta imunisasi,” lanjutnya.

Eliminasi penularan HIV, sifilis dan hepatitis B atau yang sering disebut dengan “triple eliminasi” ini bertujuan untuk penurunan angka infeksi baru pada bayi baru lahir sehingga terjadi pemutusan mata rantai penularan dari ibu ke anak.

Diharapkan sekalipun ibu hamil terinveksi hiv, sifilis atau hepatitis B, sedapat mungkin untuk tidak menularkan ke anaknya. Kegiatan seperti pada hari ini diharapkan dapat dilaksanakan lebih sering, mengingat hal ini sangat penting untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat hiv, sifilis, dan hepatitis B pada ibu dan anak serta memutus penularan hiv, sifilis, dan hepatitis B dari ibu ke anak.

Maka Pemko menyambut baik upaya yang dilakukan oleh semua pihak terkait atas usaha untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat di Kota Banjarbaru.

“Sosialiasi program triple eliminasi dapat disebarkan pada masyarakat luas. Khususnya untuk para ibu hamil. Dan diharapkan kedepannya, semoga para ibu hamil di Kota Banjarbaru dapat terus proaktif untuk memeriksakan kesehatan kehamilannya, sehingga dapat membantu untuk mewujudkan pemutusan mata rantai penularan dari ibu ke anak,” pungkas Hj Eny Apriyati Darmawan Jaya.

Pada kesempatan itu juga diserahkan secara simbolis PMT untuk ibu hamil kepada dua orang perwakilan yang diserahkan oleh Wakil Ketua I TP PKK Kota Banjarbaru Hj Eny Apriyati Darmawan Jaya. (Rico)

Reporter:Rico
Editor:Cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->