Connect with us

Kota Banjarbaru

Capai Rp 116 Miliar di 2020, Ini Tiga Penyumbang Pajak Terbesar di Banjarbaru

Diterbitkan

pada

Sekretaris BP2RD Banjarbaru Masrul. Foto: dok.kanalkalimantan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Meskipun sempat terdampak pandemi Covid-19, pendapatan asli daerah (PAD) Kota Banjarbaru dari sektor perpajakan sepanjang tahun 2020 berhasil mencapai target yang ditetapkan.

Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Banjarbaru mencatatkan realisasi penerimaan pajak sepanjang tahun 2020 sebesar Rp 116 miliar. Sedangkan target yang ditetapkan sebesar Rp 97 miliar.

“Sampai tanggal 31 Desember 2020, realisasi serapan pajak sebesar Rp 116 miliar. Artinya tercapai 119,26 persen dari target tahunan,” kata Sekretaris BP2RD Banjarbaru Masrul, Rabu (6/1/2021).

Memang diakui Masrul, target sektor pajak sendiri mengalami sejumlah revisi setelah merebaknya wabah virus corona. Dari awalnya Rp 126 miliar, diturunkan menjadi Rp 87 miliar.

“Dan kembali di revisi saat anggaran perubahan, naik menjadi 97 miliar dan inilah target finalnya. Alhamuldillah, target ini bisa tercapai sampai akhir tahun tadi,” bebernya.

Faktanya realisasi pendapatan pajak di Banjarbaru sempat mengalami pasang surut sepanjang 2020. Pada Januari, realisasi penyerapan pajak menunjukan tren kenaikan jika dibandingkan tahun 2019. Bahkan, tergolong cukup stabil hingga dua bulan berikutnya.

Anjloknya penyerapan sektor pajak terjadi pada periode April-Mei. Bertepatan saat seluruh tempat usaha di wilayah Banjarbaru harus ditutup dan dihentikan operasional.

“Bulan Juni mulai naik lagi. Cenderung naik hingga sampai Desember. Ada 3 sektor pajak penyumbang tertinggi berasal dari sektor Pajak Penerangan Jalan (PPJ), Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), dan pajak restoran,” papar Masrul.

Lantas bagaimana dengan target pendapatan pajak di tahun 2021? Dalam hal ini, ia mengungkapkan target yang ditetapkan sebesar Rp 123,8 miliar. Namun, katanya angka target ini bisa saja kembali berubah menyesuaikan kondisi di lapangan.

“Sama seperti tahun 2020, target tahun ini bisa saja berubah sewaktu-waktu. Mengingat saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Namun kita tetap optimis bisa mencapai target. Apalagi sudah adanya vaksin yang memungkinkan kita kembali ke kondisi normal. Transaksi bisa normal,” tandasnya. (kanakalimantan.com/rico)

 

Reporter : Rico
Editor : Bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->