Connect with us

HEADLINE

Cabai Rawit Mahal, Saos Pentol Ipah Tak Lagi Sepedas Dulu

Diterbitkan

pada

Harga cabai rawit di pasar tradisional Banjarmasin masih tinggi. Foto: rizki

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Harga cabai rawit jelang akhir tahun di Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan masih tidak stabil. Sebab, komoditas yang menjadi salah satu bumbu dapur itu harganya masih melambung tinggi.

Di Pasar Sentral Antasari Banjarmasin misalnya, harga cabai rawit merah masih di angka harga rata-rata normal. Sulihah, pedagang cabai di Pasar Sentra Antasari Banjarmasin masih menjual 1 kilogram cabai dengan harga Rp80 ribu.

Pengakuan pedagang ini, harga tersebut sudah bertahan sejak beberapa pekan terakhir, setelah sempat berada pada angka tertinggi Rp120 ribu per kilogram.

Baca juga: Ngaku Batuk Darah, Permohonan Pembantaran Lian Silas Ditolak Hakim

Pedagang pentol goreng Upah terdampak tingginya harga cabai rawit dalam beberapa pekan terakhir di Banjarmasin. Foto: rizki

“Rawit masih Rp80 ribu sekilonya (1 Kg, red),” ungkap Sulihah.

Penelusuran Kanalkalimantan.com Selasa (19/12/2023) siang, pedagang cabai di Pasar Sentral Antasari ada yang menjual dengan harga lebih tinggi yaitu Rp95 ribu per kilogram.

Siti Rahmah mengaku harga cabai rawit naik sudah dari distributor, sehingga dia juga harus menjual kembali dengan harga tinggi agar tidak rugi.

“Aku jual kalau cabai rawit Rp95 ribu per kilogramnya, kita menyesuaikan aja harganya,” aku Siti Rahmah.

Sementara untuk cabai hiung, pedagang di Pasar Sentral Antasari rata-rata menjual Rp70 ribu per kilogram, cabai taji Rp55 ribu, dan cabai rawit mentah Rp25 ribu per kilogram.

Baca juga: PMI Banjar Sabet Terbaik Pertama TKR II se Kalsel

Tingginya harga cabai rawit merah di pasar tradisional di Banjarmasin rupanya berdampak langsung terhadap pedagang jajanan pinggir jalan.

Sejak sebulan terakhir, Ipah (23) pedagang pentol goreng di Banjarmasin mengaku terpaksa harus mengurangi takaran campuran cabai rawit pada saos.

Hal tersebut dilakukannya mengingat mahalnya harga cabai rawit di pasaran. Meskipun akhirnya saos pentol gorengnya tak lagi sepedas dulu.

“Sebelum harga (cabai) naik kita bisa menyesuaikan selera pedasnya pembeli, kalau sekarang tidak bisa lagi,” kata Ipah ketika ditemui di lokasi dia berjualan Jalan Dalam Lingkar Selatan Banjarmasin, Selasa (19/12/2023) siang.

Pelanggan yang biasa membeli jualannya kata Ipah beberapa ada yang mengeluh sebab saos pentolnya tidak lagi sepedas dulu.

Baca juga: Debit Air Sungai Tabalong dan Balangan Naik, BPBD HSU Tetapkan Status Siaga Banjir

“Pembeli banyak yang ngeluh, katanya kenapa pedasnya gak seperti dulu, karena itu tadi kan mahal,” ujarnya

Meski harga cabai rawit mahal, Ipah mengaku tak akan menggantinya dengan perasa pedas berbentuk bubuk. Ipah tetap akan menggunakan cabai rawit untuk menciptakan rasa pedas asli pada saos meski harus mengurangi takarannya.

“Semoga kedepan bisa turun normal seperti semula, terus yang suka pedas biar bisa kita kasih lebih (cabainya),” harap Ipah. (Kanalkalimantan.com/rizki) 

Reporter : rizki

Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->