Connect with us

NASIONAL

BNPB: Korban Gempa Sulbar Bertambah Jadi 56 Orang

Diterbitkan

pada

Korban gempa bumi bermagnitudo 6,2 dirawat di halaman Rumah Sakit Regional Sulbar, Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu (16/1/2021). [ANTARA FOTO/Akbar Tado]. BNPB melaporkan jumlah korban jiwa bertambah akibat gempa bumi ini.

KANALKALIMANTAN.COM – Mengalami lonjakan kasus, China bangun rumah sakit berkapasitas 1.500 kamar dalam waktu lima hari. Pembangunan tersebut telah diselesaikan pada Sabtu (16/1/2021) di sebuah kota di selatan Beijing, yakni Nangong di Provinsi Hebei.

Rumah sakit itu adalah satu dari enam rumah sakit dengan total 6.500 kamar yang sedang dibangun di Nangong, Hebei. Semua pembangunan akan diselesaikan minggu depan.

Melansir dari Medicalxpress, 1.500 kamar rumah sakit tersebut akan dialokasikan bagi pasien Covid-19. Lonjakan kasus yang terjadi menurut pemerintah berasal dari infeksi antar manuasia atau barang dari luar negeri.

Sebanyak 645 orang dirawat di Nangong dan ibu kota provinsi Hebei, kota Shijiazhuang. Sebuah rumah sakit lain dengan 3.000 kamar juga sedang dibangun di Shijiazhuang.

“Infeksi terbaru menyebar sangat cepat,” kata Komisi Kesehatan Nasional China.

“Ini lebih sulit untuk ditangani,” imbuh mereka.

Selain itu, akibat lonjakan kasus, setidaknya lebih dari 10 juta orang di Shijiazhuang telah menjalani tes Covid-19 pada Jumat (15/1/2021) malam.

Komisi menyalahkan kasus terbaru pada orang atau barang yang datang dari luar negeri. “Mereka semua (kasus baru) didatangkan dari luar negeri. Itu karena personil yang masuk atau terkontaminasi barang import cold chain,” catat pernyataan pemerintah.

Secara nasional, Komisi Kesehatan melaporkan 130 kasus baru yang dikonfirmasi dalam 24 jam hingga tengah malam Jumat (15/1/2021).

“Di Shijiazhuang, pihak berwenang telah menyelesaikan pembangunan 1.000 kamar rumah sakit,” kata TV pemerintah, Xinhua, Sabtu (16/11/2021). Media Xinhua juga mengatakan bahwa semua fasilitas akan selesai dalam waktu seminggu ke depan. (suara.com)


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->