Connect with us

Hukum

BNN Banjarbaru Bekali Satgas Sekolah Perangi Narkoba

Diterbitkan

pada

DARURAT NARKOBA, BNN Kota Banjarbaru melakukan asistensi penguatan pembangunan berwawasan anti narkoba kepada institusi pendidikan di kota Banjarbaru, Rabu (7/3). Foto : istimewa

BANJARBARU, Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, BNN Kota Banjarbaru melakukan asistensi penguatan pembangunan berwawasan anti narkoba kepada institusi pendidikan di kota Banjarbaru, Rabu (7/3).

Kepala BNN Kota Banjarbaru AKBP Sugito mengatakan, tujuan dilaksanakan kegiatan ini agar sekolah-sekolah tingkat SLTP berperan aktif untuk menciptakan lingkungan bersih peredaran gelap narkoba.

Menurut AKBP Sugito, di tingkat sekolah anak-anak masih dalam tingkat coba-coba, pencegahan lebih utama dilakukan terhadap anak yang belum terkena narkoba ataupun baru pada tingkatan coba-coba. Untuk itu harus dilakukan antisipasi lebih dini, jangan ketika sudah parah baru dilakukan penanganan.  Lebih baik melakukan pencegahan dibanding harus melakukan pengobatan.

“Langkah konkrit dengan membuat Satgas untuk mengantisipasi adanya penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekolah. Satgas ini beranggotakan beberapa siswa di sekolah di bawah bimbingan guru BP,” katanya kepada Kanal Kalimantan.

Dia menambahkan, sejauh ini, Satgas-Satgas tersebut sudah ada terbentuk di beberapa sekolah.  Sebelum ada Satgas, sudah ada peraturan yang sudah mengikat terkait penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekolah.

“Kalau sekolah menemukan adanya anak yang terindikasi menggunakan narkoba, BNN siap melakukan rehabilitasi dan perawatan. Perawatan bisa dilakukan secara rawat jalan, ataupun rawat inap bagi mereka yang sudah parah,” ujarnya.

Sugito menambahkan, peserta didik yang terindikasi menggunakan narkoba tidak serta merta harus dikeluarkan dari sekolah, harus ada upaya-upaya untuk menyelamatkan anak-anak tersebut dengan melewati tahapan rehabilitasi.

“Harapannya, bagi anak sekolah yang terindikasi menggunakan narkoba jangan langsung dikeluarkan, harus ada upaya-upaya sekolah untuk menyembuhkan dengan melibatkan orang tua anak tersebut,” ingatnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Kota Banjarbaru, Khairani Noor menambahkan, dalam kegiatan ini mengundang 10 sekolah SMP di Banjarbaru yang terdiri kepala sekolah, guru BP dan anggota komite sekolah.

“Hadirnya komite sekolah dalam kegiatan ini diharapkan menjadi jembatan antara pihak sekolah dengan orang tua siswa,” ujarnya.

Khairani mengharapkan, stakeholders di dunia pendidikan agar lebih responsif, tetap peduli dan perhatian terhadap permasalahan yang terjadi pada siswa-siswa di sekolah.  Menurutnya, kalau cuma menjalankan program-program lain tanpa adanya memasukkan program P4GN bisa membuat sekolah tersebut menjadi bermasalah.

“Banyak data-data, baik itu pengguna pemula, pecandu dan lain-lain, dan hal ini kadang-kadang tidak terdeteksi karena kesibukan guru-guru di sekolah,” ungkapnya.

Dia menambahkan, BNN mengharapkan adanya 3 variabel yang hadir di sekolah setelah pelaksanaan kegiatan. Tiga variabel tersebut berupa aturan, gelora penyuluhan dan relawan atau Satgas.

Khairani menyampaikan, Satgas ini yang diharapkan berperan untuk mengedukasi dan mengingatkan terkait bahayanya penggunan narkoba. “Karena dunia pendidikan terutama para siswa SD-SLTP masih dalam kondisi labil, kalau tidak diperhatikan dan diingatkan terkait bahanya penggunaan narkoba akan sangat rentan untuk menjadi pengguna narkoba” tutupnya.(abdullah)

Reporter: Abdullah
Editor: Abi Zharrin Al Ghifari


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->