Connect with us

Ekonomi

Beralih Bentor, Becak di Kandangan Menunggu Sirna

Diterbitkan

pada


KANDANGAN, Sudah beberapa bulan ini Amang Kurdi (37) mengalami kegalauaan. Benaknya gundah lantaran pendapatannya dari hasil menarik becak terus berkurang. Dari hari ke hari, jumlah penumpang yang ia antar kian sedikit.

Menurut pria asal Kecamatan Kandangan Barat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) ini, dahulu sebelum ada becak motor (bentor), rata-rata ada lima sampai tujuh penumpang yang ia antar. Namun saat ini paling banyak hanya tiga penumpang. “Itupun hanya saat Pasar Kandangan sedang ramai di hari pasar,” ujar Amang Kurdi saat ditemui Kalimantan View.Com di Kandangan.

Diakuinya, sejak tahun 2011 bentor terus bermunculan, sebagian besar penumpangnya, bahkan penumpang yang sudah menjadi langganannya mulai beralih menggunakan bentor. Tarif yang relatif sama dengan becak biasa, dengan waktu tempuh lebih cepat lantaran bermesin sepeda motor, menjadi pertimbangan para pelangganya beralih ke bentor dan meninggal becak biasa yang hanya bertenaga kayuh kaki manusia.

Menjamurnya bentor yang merupakan modifikasi sepeda motor ini, ujar Amang Kurdi, kian tak terbendung dengan banyaknya perusahaan pembiayaan yang menawarkan sepeda motor dengan sistem kredit. Rendahnya uang muka yang ditawarkan pihak pembiayaan, menjadi iming-iming yang seolah tak dapat ditolak para penarik becak. Alhasil, becak berganti bentor, hasil modifikasi penggabungan becak dan sepeda motor.

Tak hanya dealer dan perusahaan pembiayaan yang banyak menuai untung dari kemunculan bentor di Kandangan. Para belantik sepeda motor bekas juga diuntungkan. Kemunculan bentor nyatanya juga juga mendongkrak penjualan sepeda motor bekas. Banyaknya permintaan sepeda motor untuk diubah menjadi bentor, membuat harga sepeda motor bekas juga melambung.

Kendati dalam lubuk hatinya, Amang Kurdi juga ingin mengganti becaknya menjadi bentor. Namun apa daya, ia tak punya cukup uang untuk membeli atau mengkredit sepeda motor. Penghasilan dari menarik becak hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan harian keluarganya. “Sempat terpikir untuk kredit sepeda motor, tapi takut tidak bisa membayar tagihan bulannya,” ujarnya.

Menjadi dilema lantaran jika tetap bertahan menarik becak biasa, Amang Kurdi tentu harus rela kehilangan satu per satu pelanggannya yang memilih bentor karena lebih cepat, pun dengan tarif yang tak jauh berbeda.

Di satu sisi, keberadaan bentor sebagai sebuah proses kreatif menggabungkan becak dengan sepeda motor. Di sisi ini, keberadaan bentor mendorong munculnya bengkel-bengkel modifikasi bentor. Tapi di sisi lain, kemunculan bentor membenamkan sumber penghasilan lainnya, sumber penghasilan para tukan becak biasa, satu diantaranya Amang Kurdi.***


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->