Connect with us

Kalimantan Selatan

Bayi Bekantan Lahir di Ekowisata Lokbuntar Tapin Selatan

Diterbitkan

pada

Kehadiran seekor bayi bekantan menjadi sangat positif di Ekowisata Bekantan Lokbuntar, Desa Lawahan, Kecamatan Tapin Selatan, Kabupaten Tapin, Kalsel. Foto: ist

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Populasi bekantan di Provinsi Kalimantan Selatan kini bertambah, menyusul kelahiran seekor anak bekantan di Ekowisata Bekantan Lokbuntar, Desa Lawahan, Kecamatan Tapin Selatan, Kabupaten Tapin, beberapa waktu yang lalu.

Ekowisata yang dikeklola PT Antang Gunung Meratus itu semula memilik 28 ekor bekantan, dengan kehadiran bayi bekantan menjadi 29 ekor.

Penambahan seekor bekantan dinilai menjadi keberhasilan restorasi lahan maupun habitat bekantan yang dilakukan PT AGM.

Kepala Teknik Tambang PT AGM Imam Arifianto merasa bersyukur dengan lahirnya bayi bekantan di kawasan ekowisata yang mereka kelola.

 

Baca juga: Jokowi Tiba di Banjarbaru, Kaget Dengar Laporan Wali Kota Aditya

Kelahiran anak bakantan ini menjadi kejutan dan kebanggaan karena pengembangbiakan bekantan terbilang sangat sulit dan memakan waktu cukup lama.

“Kelahiran bekantan ini hadiah bagi kami yang telah mencoba membuat habitat asli bekantan di Lokbuntar,” kata Imam usai mengikuti kegiatan penanaman pohon di Jalan Golf, Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, Jumat (16/3/2023) siang.

Menurut Imam, kelahiran bayi bekantan menjadi indikator positif  upaya yang diusahakan pasca kebakaran lahan tahun 2015 silam berjalan sukses.

Saat ini puluhan jenis tumbuhan rawa mendominasi kawasan rawa seluas kurang lebih 70 hektare tersebut.

Berbagai jenis fauna seperti monyet ekor panjang, hirangan (lutung), hingga sejumlah jenis burung juga bermukim di ekowisata yang ada di Lokbuntar, Desa Lawahan, Kecamatan Tapin Selatan itu.

Baca juga: Wakil Ketua DPRD Kapuas Apresiasi Mini Soccer Bupati Cup II

“Tidak puas sampai di sini, kedepannya kami berharap kawasan Ekowisata Bekantan ini menjadi destinasi wisata dengan minat khusus,” ujarnya.

Hal ini berkenaan dengan ciri khasnya yang menarik. Baik itu dengan satwa maupun fauna yang dikembangkan, tapi juga sebagai wahana edukasi dan penelitian.

“Semoga ke depannya juga bisa berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat sekitar,” pungkasnya. (Kanalkalimantan.com/ibnu)

Reporter: ibnu
Editor: bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->