Connect with us

Kabupaten Berau

Antrean Panjang Pemotor di Penyeberangan Dermaga Sanggam, Pemkab Tak Siap Antisipasi

Diterbitkan

pada

Antrean sepeda motor di penyeberangan alternatif kendaraan roda dua dan orang di Dermaga Sanggam, Tanjung Redeb menuju Dermaga Sambaliung, Kamis (8/6/2023) pagi. Foto: ads

KANALKALIMANTAN.COM, TANJUNG REDEB – Antrean panjang sepeda motor di penyeberangan alternatif kendaraan roda dua dan orang di Dermaga Sanggam, Tanjung Redeb menuju Dermaga Sambaliung, tak terhindarkan di pagi hari, Kamis (8/6/2023).

Di saat warga akan memulai aktivitas kerja dan sekolah, Dermaga Sanggam jadi akses satu-satunya penghubung alternatif warga setelah penutupan jembatan Sambaliung.

Kondisi penumpukan panjang sepeda motor ini, hampir terjadi setiap hari. Kepadatan penyeberang kendaraan roda dua di pelabuhan mengakibatkan antrean panjang, waktu perjalanan warga pun menjadi panjang dan banyak terbuang.

Tak hanya soal antrean saja, kondisi mengkhawatirkan juga terlihat dari kapal kayu pengangkut penumpang dan kendaraan roda dua yang terlihat tak aman.

Baca juga: TF Pemilik Senpi Ratusan Amunisi Baru Menikah 4 Bulan, Begini Pengakuan Sang Istri

“Ini sangat berbahaya bila terus lanjutkan, sebab penumpang yang diangkut sudah memenuhi kapasitas angkut,” ujar Abdurrahman, salah warga yang hendak menyeberang, Kamis (8/6/2023) pukul 06.30 Wita, kepada Kanalkalimantan.

Melihat kondisi kapal mesinnya kecil, tidak seimbang dengan bawaan di atasnya, Abdurahman was-was terjadi hal yang tidak dikehendaki bersama.

“Belum lagi soal antrean panjang, harus nunggu lama naik ke kapal, mestinya pemerintah memperhatikan, lihat saja ratusan sepeda motor antre di sini,” tunjuknya.

Warga Sambaliung meminta perhatikan keselamatan penumpang untuk masyarakat yang hendak menyebrang demi menjaga kemungkinan dan mengawasi aktivitas penyebrangan. “Mengingat kapal klotok untuk motor roda dua kecil sekali, bukan kapan LCT seperti yang untuk roda empat,” ujarnya.

Perahu kecil juga bermunculan mencari penumpang yang akan menyeberang. Menurutnya Pemerintah Kabupaten Berau tidak siap dalam menghadapi persoalan yang terjadi paska penutupan jembatan Sambaliung.

Baca juga: Polda Kalsel-Bareskrim Telusuri Jejak Kolektor Senpi Ratusan Amunisi dan Bazoka Antitank Banjarmasin

Setelah penutupan jembatan Sambaliung masalah di lapangan terjadi, banyaknya penumpang harus menunggu sampai berjam-berjam. Belum atau tidak lengkapnya pelampung buat antisipasi hal-hal yang buruk, seperti kapal terbalik dan lain sebagainya. Warga sangat berharap Pemerintah Kabupaten Berau memperhatikan kondisi saat ini di penyeberangan.

Sehari sebelumnya, Wakil Bupati Berau Gamalis meninjau dan mengevaluasi penyeberangan alternatif untuk kendaraan roda dua dan pelajar, serta pekerja di lokasi perbaikan jembatan Sambaliung pada Rabu (7/6/2023).

Peninjauan ini dilakukan setelah sepekan jembatan Sambaliung ditutup total.

“Dermaga alternatif penyeberangan kendaraan roda dua dan orang dari Tanjung Redeb ke Sambaliung tampak sudah ada penambahan pelampung, dari segi keamanan bakal kami tingkatkan lagi,” ujar Wabup Berau.

Pemkab Berau akan menyediakan papan informasi penyeberangan alternatif khusus kendaraan roda dua dan pelajar, serta pekerja pada titik-titik di Dermaga Sanggam.  Hal ini bertujuan agar tidak menimbulkan keributan antara masyarakat yang ingin menyeberang.(Kanalkalimantan.com/ads)

Reporter: ads
Editor: kk


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->