Connect with us

Kota Banjarbaru

Air Mata di Pendulangan Intan Cempaka, Sampai Kapan Berakhir (1)


Sulitnya Mengubah Mindset Para Pencari Intan di Cempaka


Diterbitkan

pada


BANJARBARU, Pekerjaan turun-temurun yang dilakukan orangtua terdahulu tentu sangat sulit untuk dilupakan. Meski hasil yang diterima jauh berbeda dengan zaman ketika itu, ditambah risiko kecelekaan kerja kian tinggi, tetap tidak mengubah pendirian pencari intan di Pumpung. Seperti halnya pekerjaan mendulang intan yang menjadi sebuah kearifan lokal warga Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru.

Riwayat panjang pekerjaan mendulang intan di lokasi tersebut tidak bisa dipandang sebelah mata. Pendulangan intan yang dulu menarik perhatian banyak masyarakat sukses menjadi kawasan wisata pertambangan yang sering kali dikunjungi oleh turis mancanegara. Namun tahun demi tahun telah berganti, dan kini kawasan yang menjadi sejarah tersebut telah banyak menelan korban jiwa.

Hal ini membuat, Camat Cempaka, Rifai, berupaya mengarahkan warganya untuk mencari profesi kerja yang lain. Bukan tanpa alasan, ia mengatakan saat ini mendulang intan pekerjaan yang tidak pasti. Pola pikir pendulang yang setiap hari mengharapkan ditemukannya intan justru tidak akan berkembang. “Kalau dulu memang potensi mendapat intannya besar, kalau sekarang ya susah. Belum tentu dapat satu harinya. Jadi seperti taruhan,” ujarnya.

Rifai bersama Dinas terkait telah melakukan upaya untuk membantu para pendulang untuk beralih profesi. Salah satunya dengan memberikan latihan keterampilan pekerjaan selama beberapa tahun terakhir. Namun hal itu rupanya tidak terlalu digubris warga sekitar.

“Kita telah mengadakan latihan keterampilan untuk mereka dapat membuka usaha. Seperti menjahit, otomotif, bercocok tanam. Tapi ya mau gimana mereka masih bertahan dengan pekerjaan mereka sebagai pendulang,” katanya.

Hal senada juga disampaikan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor. Dia pernah melakukan peninjauan di lokasi pendulangan intan di Kecamatan Cempaka tersebut. Hingga menyarankan para warga untuk berhenti mendulang intan karena kondisi lingkungan yang cukup rawan. “Saya pernah menyarankan untuk berhenti, karena memang tanahnya di situ sangat lembek dan berpotensi besar terjadinya longsor. Tapi mereka mejawab, kalau berhenti, mau kerja apa?” ungkap Sahbirin.

Gubernur Kalsel yang diakrab disapa Paman Birin ini, dulu telah menyiapakan program dengan pembangunan Sport Center yang mana dapat memberikan lapangan pekerjaan. Ia berharap sport center tersebut nantinya agad segera teralisasikan. “Saya tahu kondisi di Cempaka seperti apa. Kita usahakan memberikan lapangan pekerjaan dengan pembangunan sport center,” bebernya.

Mempelajari sulitnya merubah mindset para pendulang intan yang meskipun mengetahui kawasan pendulangan tidak aman namun mengetahui ada hasil yang mana bila tidak dapat intan maka dapat menjual pasir.

Oleh karena itu Pemkot Banjarbaru akan mengkaji dasar pendidikan anak-anak di Kecamatan Cempaka dan memberi arahan supaya tidak berprofesi sebagai pendulan intan karena sangat beresiko dan mengantisipasi terlibatnya anak kecil dalam sektor pertambangan intan. (rico)

Reporter : Rico
Editor : Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->