Connect with us

Kalimantan Selatan

Sektor Perikanan Sempat Terpuruk, DKP Kalsel Kembangan Budidaya Ikan Air Payau

Diterbitkan

pada

DKP akan mengembangkan budidaya ikan air payau menyikapi lesunya sektor perikanan Foto: DKP

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Budidaya perikanan jenis ikan di air payau, seperti bawal bintang, kerapu bebek, kerapu macan dan kakap, kini begitu dilirik oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kalsel.

Hal tersebut diungkapkan Plt Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalsel, M Fadhli, Selasa (29/9/2020).

Langkah tersebut menurut dia, juga sekaligus bagian strategi pemulihan ekonomi khususnya di kalangan masyarakat yang bergerak di bidang perikanan. “Ini juga menjadi arahan Gubenur Kalsel dan juga menjadi strategi pemulihan ekonomi masyarakat,” katanya.

Guna menyiapkan hal tersebut, pihaknya terlebih dulu akan membuat demplot -suatu metode penyuluhan- budidaya ikan air payau di tambak. Sebab, selama ini budidaya ikan air payau seperti halnya bawal bintang, hanya dilakukan melalui jaring apung yang dilaksanakan oleh DKP melalui UPTD Balai Budidaya Ikan Air Payau dan Laut yang berada di Teluk Tamiyang Kotabaru.

“Rencana kita adalah mengembangkan budidaya ikan jenis air payau melalui tambak milik masyarakat. Nanti kita akan sediakan benih ikan air payau untuk masyarakat agar dibudidayakan di tambak mereka. Penyediaan benih dilakukan di daerah pesisir seperti Tala, Tanah Bumbu, Kotabaru hingga Batola,” tambahnya.

Memang diakui Fadhli bahwa budidaya ikan melalui pengelolaan UPTD telah sukses memanen 1 ton lebih ikan bawal bintang. Kendati demikian, pemasarannya ikan tersebut mengalami kendala pasca merebaknya pandemi Covid-19.

“Dan sesuai arahan pimpinan, hasil panen bawal bintang itu dibagikan secara gratis untuk meningkatkan imun tubuh selama pandemi,” akunya.

Sepinya pemasaran ikan ini juga turut menjadi sorotan DKP Provinsi Kalsel. Tak adanya pembeli lokal di masa pandemi, sempat mengakibatkan hasil panen ikan mengalami penumpukan.

Berdasarkan data, saat awal terjadinya pandemi Covid-19 di Kalsel antara Maret – Juni, terjadi penumpukan ikan hasil tangkapan sebanyak 300 ton yang tersebar di pelabuhan perikanan Batulicin, Kotabaru dan Banjaraya Banjarmasin.

“Tapi kita liat saat ini kondisi perdagangan perikanan di Kalsel mulai lancar. Untungnya ada pembeli luar daerah yang mau membeli setelah itu dan pihak Dinas juga membuat surat agar distribusi perikanan tak terhambat selama masa PSBB,“ terangnya.

Di sisi lain, Fadhli juga mengimbau kepada masyarakat yang bergerak di bidang perikanan baik penangkap, budidaya maupun pengolahan agar tetap semangat bekerja dalam meningkatkan produksi. “Saat pandemi seperti sekarang, Masyarakat justru sangat membutuhkan protein hewani dari ikan untuk menjaga imun tubuhnya,” tutupnya. (Kanalkalimantan.com/rico)

Reporter : Rico
Editor : Cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->