HEADLINE
Jalan Panjang Denny Raih ‘Tiket’ Gerindra-Demokrat, Politik Tanpa Fulus Berakhir Mulus!
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU– Perjalanan panjang ‘hijrah gasan Banua’ Denny Indrayana di Pilgub Kalsel akhirnya sampai pada level pertama untuk mengantongi tiket rekomendasi parpol. Setelah lebih sembilan bulan berjuang meyakinkan Gerindra dan Demokrat, akhirnya kedua parpol tersebut memutuskan memberikan mandat. Terpenting, Denny membuktikan komitmennya bahwa dukungan tersebut diraih tanpa mahar politik uang!
Berawal dari tekadnya maju melawan incumbent Sahbirin Noor, langkah mantan Wamenkum HAM era Presiden SBY ini terasa musykil pertamanya. Betapa tidak, tanpa dukungan apapun dan hanya bermodal niat, ia bertekad maju.
Kepada Kanalkalimantan.com, pegiat anti korupsi ini menceritakan awal mula langkahnya mencebur ke pertarungan Pilgub Kalsel.
“Saya ketika itu gelisah. Masak tidak ada yang berani melawan incumbent? Dengan membaca Bismillah, setelah saya melaksankan sholat malam ketika itu, saya tegaskan untuk maju!” katanya.
Lalu, pada Minggu (13/10/2019) Denny mendeklarasikan pencalonannya sebagai Gubernur Kalsel di hadapan puluhan jurnalis di Kalsel, yang hadir dalam jumpa pers di Varras Resto, Jl A Yani Km 36,6 Banjarbaru, Kalsel.
Dari situlah, langkah demi langkah mulai ditapaki Denny Indrayana. Hanya bermodal solidaritas rekan dan koleganya saat itu, ia mulai mendaftar ke sejumlah partai yang mulai membuka penjaringan kandidat. Hampir semua parpol didatangi, termasuk Gerindra dan Demokrat.
Termasuk, ia menggalang dukungan relawan untuk menyetor KTP sebagai cadangan jika tak ada parpol yang meminangnya. Sehingga ia akan menggunakan jalur independen. Tapi seiring waktu, jalur independen ia tinggalkan. Denny pun fokus kepada dukungan partai.
Denny mengatakan, ia memiliki kedekatan emosional dengan sejumlah partai. “Ya, khususnya dengan Partai Demokrat dan Gerindra. Karena memang secara pribadi kenal dan pernah bersama dengan ketua umumnya,” katanya.
Ia menceritkan, perlu waktu dan kesabaran berjuang di jalur parpol. Terlebih, ia menegaskan bahwa tak menggunakan politik uang. Baginya, terwujudnya good governance harus dimulai dari langkah pertamanya.
“Ibaratnya, wudhu kita harus sah sebelum kita sholat. Kalau langkah pertamanya saja sudah batal dengan melakukan politik uang, maka otomatis semua yang kita idealkan untuk membangun politik yang bersih juga akan batal,” katanya.
Hal itu juga yang ia tegaskan, saat diwawancara koleganya, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun dalam video yang diunggah lewat saluran Youtube, Selasa (21/7/2020) malam. Dalam video berjudul “Optimisme Denny Indrayana, Bisa Menang Tanpa Mahar dan Politik Uang”, Refly menyinggung soal pandangan umum soal money politics pada kontestasi politik, termasuk pemilihan kepala daerah (pilkada).
“Orang bilang no money no candidacy. Itu bagaimana mau ngomong anti korupsi? Bagaimana menjawab rumor seperti itu?” tanya Refly kepada juniornya di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.
Denny mengatakan, justru di situlah letak tantangannya. Sejauh ini Denny mengaku mendapatkan surat tugas dari Partai Demokrat tanpa sepeser rupiah pun. Begitu juga dengan surat rekomendasi sementara dari Partai Gerindra. Ada juga relawan-relawan yang dinilainya luar biasa militan.
“Jangankan saya kasih uang, malah mereka yang menyumbang membuat kaos, masker dan lain-lain. Jadi tidak ada yang impossible, tapi memang agak ekstra kerjanya,” ujar mantan Stafsus Presiden SBY ini.
Kini, dengan dukungan 8 kursi Gerindra dan 3 kursi Demokrat, sudah pas untuk menjadikan Haji Denny sebagai Cagub Pilgub Kalsel 2020. Dengan total 55 kursi DPRD Provinsi Kalsel, maka 11 kursi Gerindra-Demokrat sudah memenuhi syarat minimal 20% kursi pencalonan.
Namun, Denny rupanya tidak hanya memastikan 11 kursi DPRD Provinsi. Sedang berada di Jakarta, Denny terus berkeliling dan memastikan mendapatkan dukungan partai lainnya. Ketika ditanya, ia tidak mau mengungkapkan partai mana saja yang ditemuinya. “Saya terus membangun komunikasi dengan partai lain untuk berkoalisi. Insya Allah dalam waktu dekat partai koalisi kami akan mendeklarasikan dukungannya,” katanya. (kanalkalimantan.com/cel)
Editor : Cell
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Sejarah 1 Mei 1952 : Dari Afdeeling Amoentai Menjadi Kabupaten Hulu Sungai Utara
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Laga Terakhir Timnas Indonesia Berharap Juara Ketiga Piala Asia U-23
-
Kota Banjarmasin3 hari yang lalu
Asa Warga Banjarmasin Timnas Indonesia Masuk Olimpiade Paris 2024
-
Kabupaten Hulu Sungai Utara2 hari yang lalu
Cabang Musabaqah Syarhil Qur’an Kafilah HSU Putra Putri Lolos ke Final
-
Bisnis1 hari yang lalu
D’Bakso Hadir Manjakan Lidah Warga Palangkaraya dengan Ragam Menu Bakso
-
Kota Banjarmasin2 hari yang lalu
Unjuk Rasa Mahasiswa Banjarmasin di Hari Buruh Sedunia