Connect with us

HEADLINE

Indeks Kualitas Udara Banjarmasin Tak Sehat, Capai 154 US AQI Menurut AirVisual.com

Diterbitkan

pada

Data visual indeks kualitas udara kota Banjarmasin berdasarkan UA Air Quality Indexs. Foto : couertsy airvisual

BANJARMASIN, Kabut asap yang kembali melanda kota Banjarmasin pada Sabtu (7/9), membuat indeks kualitas udara di kota Seribu Sungai dipastikan tak sehat. Asap Karhutla di Banjarmasin ditandai dengan kondisi langit yang berwarna abu-abu dan bau yang tidak sedap.

Berdasarkan penelusuran Kanalkalimantan.com melalui situs AirVisual.com yang mengukur konsentrasi debu halus PM2,5. Saat diakses pada pukul 09:58 Wita menunjukkan, kualitas udara Banjarmasin tidak sehat, dengan indeks sebesar 154 berdasarkan US Air Quality Index (AQI), dengan konsentrasi polutan sebesar 62 µg/m³.

Sehingga, AirVisual.com menyarankan bagi masyarakat yang akan melakukan pekerjaan di luar ruangan untuk menggunakan masker atau penutup wajah agar tidak terpapar secara langsung oleh kualitas udara buruk.

Meski demikian, data yang disajikan melalui AirVisual.com tidak bisa dijadikan acuan dalam mengukur kualitas udara.

Kabut asap di kota Banjarmasin sendiri, diduga merupakan kiriman dari daerah tetangga, seperti Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Banjar.

“Kemudian ditambah embun menjadikan kabut itu kelihatan. Namun seiring munculnya sinar matahari ditambah angin biasanya berkurang. Kita akui ada kiriman asap, kemarin informasi dari Marabahan (Barito Kuala), kabut asapnya cukup tebal,” Kabid Pengawasan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Banjarmasin Wahyu Hardi Cahyono. saat ditemui Kanalkalimantan.com pada Kamis (5/9) lalu.

Wahyu menambahkan, DLH Banjarmasin memiliki alat yang bernama Air Quality Monitoring System (AQMS) yang dipasang di Kantor Dinas PUPR Banjarmasin, yang hasilnya ditampilkan di Balaikota dan dekat Mesjid Sabilal Muhtadin. (fikri)

Reporter : Fikri
Editor : Bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->