Connect with us

HEADLINE

PT DLU Akan Beri Santunan Rp 1 Juta pada Penumpang KM Satya Kencana IX

Diterbitkan

pada

Kapal Satya Kencana IX terbakar di laut jawa. Foto : antara

BANJARMASIN, PT Dharma Lautan Utama (DLU) akan bertanggung jawab penuh atas peristiwa KM Satya Kencana IX yang terbakar. Seluruh penumpang akan menerima santunan, selain dari pihak asuransi.

“Akan ada uang kompensasi dari perusahan pada pelanggan sebesar Rp 1 juta. Untuk yang barangnya kehilangan lebih lanjut akan kami hubungi,” terang Direktur Operasi dan Usaha PT DLU Rakhmatika Ardianto di Banjarmasin, Sabtu (4/8) malam.

Menurut Rakhmatika, semua kendaraan penumpang di atas kapal diasuransikan. Jadi, selain menerima klaim ganti rugi asuransi, dari pihak perusahaan juga memberikan santunan yang besarannya akan dipikirkan lebih lanjut.

“Kami juga menyediakan fasilitas berupa pakaian ganti dan makan sebelum pulang ke tujuan masing-masing. Akomodasi untuk tempat menginap juga disediakan, termasuk yang ingin langsung melajutkan perjalanan kami siapkan sarana. Bahkan ada yang minta ke Surabaya, besok kami belikan tiket pesawat untuk kembali,” papar Rakhmatika didampingi Kepala Cabang PT Dharma Lautan Utama Banjarmasin Anton Wahyudi kepada wartawan.

Mewakili perusahaan, dia pun mengucapkan belasungkawa atas korban meninggal satu orang, meski korban sebenarnya sudah sempat dilakukan evakuasi ke kapal Niki Sae menggunakan life jacket. Dimana korban diduga meninggal akibat kelelahan dan ada riwayat penyakit jantung.

Sementara Kepala Kantor SAR Banjarmasin Mujiono memastikan total penumpang selamat 229 orang sudah berhasil dievakuasi semua ke daratan. Terdiri dari 197 penumpang dan 32 Anak Buah Kapal (ABK).

Dimana penumpang yang dievakuasi di KM Niki Sae sebanyak 141 orang yang tiba di Dermaga Pelabuhan Trisakti Banjarmasin pada Sabtu petang pukul 19.00 Wita dan KM Kumala 89 orang yang tiba dua jam berikutnya, yakni sekitar pukul 20.00 Wita.

Di sisi lain, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banjarmasin Bambang Gunawan berterima kasih atas kerja keras seluruh tim Sar gabungan yang telah bersinergi dengan baik di lapangan saat proses evakuasi yang berjalan lancar. “Untuk mengetahui penyebab pasti terbakarnya kapal, Tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan melakukan investigasi. Saat ini posisi kapal lego jangkar,” terangnya dilansir Antaranews.com.

Kepala KSOP Banjarmasin Bambang Gunawan, dalam jumpa pers, Sabtu (4/8), mengatakan, kondisi KM Satya Kencana IX berdasarkan KSOP Surabaya laik melaut. “Tapi musibah bukan hanya dimungkinkan oleh kapal yang laik atau tidak laik melaut. Bisa pula disebabkan faktor lainnya,” katanya.

Dia berjanji akan lebih mengintensifkan pemeriksaan kapal, apakah laik atau tidak, untuk melaut. “Penanggungjawab kapal berjanji bertanggungjawab atas biaya pengobatan dan kepulangan ke rumah masing-masing, serta menanggung biaya apabila ada penumpang yang ingin kembali ke Surabaya,” jelasnya.

Bambang mengatakan, pihak terkait seperti KNKT akan melakukan penyelidikan guna mengetahui penyebab terjadinya kebakaran. Terkait evakuasi korban, lanjutnya, berjalan dengan lancar, karena adanya koordinasi yang lancar dengan stakeholders terkait, seperti TNI, Polri, Basarnas, Tagana, serta emergency gabungan.

Diduga, kebakaran KM Satya Kencana IX bemula dari bagian bawah atau bagian mesin.  Dari salah satu kesaksian penumpang KM Satya Kencana IX, Arsyad menjelaskan, saat kejadian hampir semua penumpang ada di ruangan-ruangan kapal masing-masing.

Setelah melihat kepulan asap dan kepanikan penumpang lain lalu mereka berebut untuk mengambil pelampung. Tidak semua penumpang mendapatkan sekoci, namun sebagian besar penumpang sudah menggunakan pelampung. Para penumpang yang panik lalu loncat dari bagian kapal yang tinggi untuk menyelamatkan diri. Sebelum bantuan dari kapal lain datang, para penumpang sempat terombang-ambing di lautan selama tiga jam.

Lokasi terbakarnya Kapal Motor (KM) Satya Kencana IX di laut Jawa yakni sekitar sekitar 54 mil barat daya Tanjung Selatan ternyata cukup jauh dan sulit ditempuh dengan kapal biasa. Bahkan kapal milik Direktorat Polair Polda Kalsel tak bisa ke lokasi terbakarnya kapal. Sehingga kapal-kapal Ditpolair saat ini hanya bersiaga untuk nantinya memberikan bantuan di sekitar lokasi yang bisa dijangkau. (ammar/ant)

Reporter : Ammar/ant
Editor : Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->