Connect with us

Kota Banjarmasin

2020, Kalsel Akan Miliki Perpustakaan Khusus Penyandang Disabilitas

Diterbitkan

pada

Kompleks Perpustakaan Palnam Banjarmasin. Foto : fikri

BANJARMASIN, Provinsi Kalsel akan memiliki perpustakaan khusus bagi penyandang disabilitas di tahun 2020 mendatang. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalsel Hj. Nurliani, atau yang akrab disapa Bunda Nunung.

“Ya, kita dapat dana alokasi khusus (DAK) dari pusat di tahun 2020, estimasinya Rp4-5 miliar. Sudah kita siapkan semuanya, mulai dari surat tanah, izin mendirikan bangunan, AMDAL dan lain-lain, termasuk kesediaan kepala daerah untuk sharing dana,” kata Bunda Nunung, Senin (4/11) siang.

Lokasinya sendiri, masih di Kompleks Dispersip Kalsel di Jalan Achmad Yani Kilometer 6, atau persis di belakang bangunan perpustakaan yang ada. “Di belakang Perpustakaan Palnam,” tambah Bunda Nunung.

Mantan Kepala Perpustakaan Banjarbaru ini memastikan, pembangunan perpustakaan khusus disabilitas ini ditarget selesai di tahun itu juga. “Harus jadi itu (di tahun 2020). Makanya pusat memberi dana untuk membangun gedung itu, dan kita sudah merencanakan untuk membeli kelengkapan isi perpustakaan itu sendiri,” jelas Bunda Nunung.

Kelengkapan sendiri, menurut Bunda Nunung, menyesuaikan dengan para penyandang difabel. Seperti alat bantu low vision bagi yang mengalami gangguan penglihatan, buku-buku yang dilengkapi dengan huruf Braille bagi tuna netra, dan lain-lain. “Pokoknya kami sudah siap dibangun dan siap membeli peralatannya,” tegas Bunda Nunung.

Kepala Dispersip Kalsel Hj. Nurliani. Foto : fikri

Kendati demikian, pembelian alat-alat kelengkapan perpustakaan khusus disabilitas ini tidak masuk pada DAK yang dialokasikan oleh pusat. Melainkan, akan dianggarkan di APBP-P 2020. “Insyaallah dianggarkan di APBD-P 2020,” kata Bunda Nunung.

Bunda Nunung mengakui, Perpustakaan Palnam yang ada saat ini belum ramah bagi penyandang disabilitas. Namun, dengan adanya Perda Nomor 60 Tahun 2018 tentang Disabilitas menuntut semua instansi pemerintahan agar menyediakan fasilitas yang ramah terhadap penyandang disabilitas.

“Bangunan kita (Perpustakaan Palnam) sudah berbentuk bangunan panggung seperti ini, tidak memungkinkan untuk penyandang difabel. Misalnya pengguna kursi roda, naiknya tinggi sekali. Jadi pasti tidak tinggi sekali,” jelas Bunda Nunung.

Sehingga, Bunda Nunung berani mengklaim, nantinya Perpustakaan Palnam menjadi satu-satunya perpustakaan di Indonesia yang memiliki perpustakaan khusus penyandang disabilitas. “Kalau di perpustakaan lain hanya ramah difabel. Sedangkan kita khusus membangun sendiri untuk penyandang difabel,” klaim Bunda Nunung.

“Sudah ada DED (detail engineering design). Perpustakaan ini nantinya khusus untuk mereka penyandang disabilitas,” pungkas Bunda Nunung. (fikri)

Reporter : Fikri
Editor : Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->