Connect with us

Kota Banjarmasin

175 Tahun Pangeran Antasari, Pemerintah Harap Semangatnya Terus Diwarisi

Diterbitkan

pada

Ziarah Walikota Ibnu Sina dan Sekdaprov Haris Makkie ke makam Pangeran Antasari Foto : mario

BANJARMASIN, Pemprov Kalsel dan Pemko Banjarmasin memperingati 175 tahun wafatnya Pahlawan Nasional Pangeran Antasari di Jalan Malkon Temon, Banjarmasin, Jumat (11/10). Hadir dalam acara tersebut Walikota Ibnu Sina dan Sekdaprov Kalsel Haris Makkie.

Ibnu Sina menyampaikan kebanggaannya karena Kalsel memiliki pahlawan nasional seperti Pangeran Antasari. Ia berharap dalam peringatan ini, masyarakat akan terus mengenang jasa dan perjuangan Pangeran Antasari.

“Semoga terus diingat hingga lintas generasi,” tuturnya.

Pangeran Antasari juga dikenal sebagai Sultan Banjar tanpa mahkota. Sebab ia dilantik di hutan pada masa perjuangan. Semangat Pangeran Antasari ini kata Ibnu, hendaknya bisa senantiasa bergelora di dada seluruh masyarakat, terutama para generasi muda.

Selain itu, Walikota juga mengajak masyarakat sama-sama menjaga makam Pangeran Antasari supaya tetap menjadi tempat yang sakral dan juga kebanggan bagi seluruh warga Banua.

Senada, Haris Makkie juga menuturkan bahwa nilai perjuangan Pangeran Antasari harus terus diwariskan. “Semangat haram manyarah dari waja sampai kaputing itu harus kita gunakan dalam membangun bangsa dan daerah ini menjadi lebih baik,” ucapnya.

Upacara peringatan yang diikuti Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina itu mengusung tema Lamun Kita Sepakat Membangun Banua, Bergerak Sabarataan untuk Mewujudkan Cita-Cita Para Pejuang Menuju Masyarakat Adil dan Berkemakmuran untuk Banua.

Selepas upacara peringatan, Ibnu Sina dan Haris Makkie bersama rombongan menabur bunga ke makam.

Pangeran Antasari adalah salah satu Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari Kalimantan, nama kecilnya adalah Gusti Inu Kartapati yang lahir pada tahun 1809 di Desa Kayu Tangi, Kesultanan Banjar. Pada tanggal 14 Maret 1862 Pangeran Antasari mulai memerintah di Kesultanan Banjar menggantikan Sultan Hidayatullah yang ditangkap Belanda dan diasingkan ke Cianjur, beliau dinobatkan menjadi raja dengan gelar-gelar Panembahan Amirudin Khalifatul Mukminin, beliau juga diyakini memimpin masyarakat Ngaju, Muru, Bakumpai sampai Kutai.

Pangeran Antasari mendapat gelar dari Pemerintah Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden Indonesia Nomor 06/TK/Tahun 1968 Tanggal 27 Maret 1968, dan untuk lebih mengenalkan kepada masyarakat, Pemerintah melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah mencetak dan mengabadikan nama dan gambar Pangeran Antasari dalam uang kertas nominal dua ribu rupiah. Namanya juga diabadikan dalam berbagai hal, seperti Korem 101 Antasari, Jalan Pangeran Antasari, Universitas Islam Antasari, dan menjadi julukan kepada Provinsi Kalsel yaitu Bumi Antasari.(mario)

Reporter : Mario
Editor : Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->