Connect with us

Kalimantan Selatan

Sulit Diprediksi, Mereka Beraksi Spontan, Instan, dan Random Saat Pilih Target!


Mengupas Sepak Terjang JAD, Organisasi di Balik Aksi Teror di Kalsel (2)


Diterbitkan

pada

Penyerangan yang dilakukan JAD di Mapolsek Daha Selatan. Foto: polsek

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Penyerangan Polsek Daha Selatan, Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan (Kalsel) oleh anggota Jamaah Anshorut Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan ISIS, pada Senin (1/6/2020) lalu tak hanya menyentak warga Kalimantan Selatan. Bahkan, media asing pun menyorot kasus ini. Kantor berita AFP dan Xinhua serta laman berita daring seperti The Straits Times dan Bangkok Post misalnya, rata-rata menulis judul “polisi Indonesia tewas diserang terduga militan ISIS”.

JAD saat ini merupakan sel teror yang paling aktif yang mewarnai hampir seluruh aksi dan persiapan teror di Indonesia. Kelompok ini “diproklamirkan” pada sekitar Oktober 2014 oleh Aman Abdurrahman.

Kelompok inilah yang menurut sumber Kanalkalimantan.com, mencuci otak anak-anak muda seperti Abdurrahman (AR), TA, AS, AN, dan MZ, terduga teroris yang diringkus Densus 88 pasca penyerangan Mapolsek Daha Selatan.

Baca: INDEPTH. Membongkar Jaringan JAD di Kalsel, Organisasi di Balik Serangan Mapolsek Daha Selatan!

Mabes Polri kemudian mengungkap aksi di balik penyerangan Mapolsek Daha Selatan tersebut. Salah satunya, terkait dua sosok yang disebut sebagai ‘otak’ aksi terorisme. Mereka adalah AS (33), terduga teroris yang ditangkap di Tanbu dan TA (24) yang ditangkap di Banjarbaru. “AS dan TA mengetahui dan ikut merencanakan aksi amaliah penyerangan Polsek Daha Selatan,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Sementara terkait Aman Abdurrahman, sosok penting dalamJAD, seperti dilansir dari beritasatu.com, ia pernah dipenjara karena berpartisipasi dalam latihan para militer yang digelar di Jantho, Aceh, dan merakit bom di Cimanggis, Depok, pada tahun 2004.

Ketika itu, Aman masih dibawah bendera kelompok Tauhid wal Jihad dan kemudian dia diketahui sempat mendukung kelompok Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) saat terlibat dalam kasus di Aceh dan kemudian mendirikan JAD.

Konteks di tahun 2014 itu kelompok ‘garis keras’ di Indonesia, memang terpukau dengan hadirnya Daulah Islamiyah ISIS pimpinan Abu Bakar Al Baghdadi di Suriah dan Irak yang diproklamirkan Juni 2014. Maka oleh Aman kelompok itu diberi nama JAD yang berarti jamaah pendukung daulah—yang dalam hal ini adalah daulah ISIS.

Aman berniat menjadikan JAD sebagai rumah bagi pendukung ISIS di Indonesia yang berasal dari berbagai organisasi. JAD juga mempersiapkan kedatangan Khilafah Islamiyah, dan memfasilitasi mereka yang hendak jihad ke Suriah-Iraq.

Sejak saat itulah JAD muncul sebagai kekuatan baru yang ‘mengalahkan’ kelompok teror sebelumnya yakni JAT dan Jamaah Islamiah serta Mujahidin Indonesia Timur. Pola serangan JAD juga random dan tidak lagi punya pakem. Mulai dari Gereja, polisi, hingga fasilitas umum. (Kanalkalimantan.com/tim)

 

Reporter : Tim
Editor : Cell

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->