Connect with us

HEADLINE

Si Melon Sentuh Harga Rp42 Ribu Warung Eceran di Banjarbaru

Diterbitkan

pada

Salah satu pangkalan LPG 3kg di di Kelurahan Guntung Paikat Banjarbaru Selatan. Foto: wanda

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Harga Liquid Petroleum Gas (LPG) subsidi 3 kilogram di Kota Banjarbaru naik tak ketulungan membuat warga kelimpungan.

Pantauan Kanalkalimantan.com per tanggal 11 Januari 2024, LPG khusus warga miskin termahal tembus hingga Rp42 ribu per tabung di pengecer, seperti di Kelurahan Landasan Ulin Utara.

Kemudian di Kelurahan Sungai Besar Kanalkalimantan.com menemukan harga jual gas subsidi seharga Rp25 ribu.

“Saya baru beli kemarin harganya Rp42 ribu lebih di warung dekat komplek,” ujar Ica, salah satu warga Kelurahan Landasan Ulin Utara kepada Kanalkalimantan.com.

Baca juga: Tanpa Izin Trayek, Angkot Cempaka-Martapura Beroperasi Pakai SK Sementara

Sementara salah satu pangkalan yang ditemui Kanalkalimantan.com di Kelurahan Guntung Paikat menyebut stok Si Melon alias tabung hijau 3 Kg sedang kosong.

Kendati demikian, pemilik pangkalan bernama Aida mengatakan, harga LPG 3 Kg subsidi masih normal yakni Rp18.500 per tabung.

“Harganya tetap saja kita jual, soalnya kami ambil langsung ke Puskopad di pal 21, sekarang pas lagi kosong karena habis,” ujar Aida, pemilik pangkalan di Jalan Kemuning Kelurahan Guntung Paikat.

Aida menjelaskan stok LPG 3 Kg subsidi di pangkalan miliknya setiap datang sebanyak 280 tabung, tapi kedatangan pasokan tidak menentu.

Baca juga: Dua Pengedar Sabu Diringkus Satres Narkoba Polres HSU

“Datangnya minim, sebulan 6 kali, setiap datang warga yang berhak ditelpon, silahkan datang untuk mengambil karena sudah terdata di Kelurahan Guntung Paikat,” sebut dia.

Dia juga menjelaskan di Kelurahan Guntung Paikat dan Kelurahan Kemuning, kata dia, sudah memiliki pangkalan LPG masing-masing.

“Tapi Insyaallah kalau kami lebih kami bagi, kalau ada tapi untuk saat ini aman saja, warga di sini dapat terus, tidak pernah tidak dapat, karena jalur pembagian kami untuk tujuh RT, membeli pun pakai KTP. Nah, kalau di warung kita gak pernah menjual,” jelas dia.

Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin. Foto: wanda

Sementara itu, Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin terkait keadaan ini dan dirinya sudah bersurat ke Pertamina untuk secepatnya mengagendakan pertemuan bersama.

Baca juga: PUPR Kalsel Rapat Koordinasi Pelaksanaan Perwujudan Rencana Tata Ruang

“Insyaallah akan mengagendakan dalam waktu dekat memanggil Pertamina bersama dengan dinas teknis terkait untuk mengevaluasi permasalahan apa yang terjadi di masyarakat terkait gas ini,” ujar Aditya Mufti Ariffin, Senin (10/6/2024).

Lebih lanjut dirinya menjelaskan berdasarkan data dari Pertamina didapati bahwa ketersediaan stok LPG bersubsidi sendiri sudah berkesesuaian dengan kebutuhan masyarakat dì Banjarbaru.

“Makanya perlu adanya evaluasi kenapa ada kelangkaan ini,” sambung dia.

Menurutnya kelangkaan menjadi salah satu faktor meningkatnya inflasi di daerah, jika gas langka dan distribusi sedikit otomatis harga akan naik.

Baca juga: DKISP Banjar Gelar FGD Metadata Statistik Sektoral

Kendati demikian secara aturan, kata dia, pemerintah tidak memiliki kewenangan untuk memberikan sanksi terhadap oknum-oknum nakal yang menjual gas kepada yang tidak berhak

“Yang jelas kami akan berkoordinasi drngan aparat penegak hukum, Pertamina dan lainnya terkait sanksi apa yang bisa diterapkan, apakah dicabut izinnya terhadap pangkalan atau pun distributor,” jelas dia.

Pemerintah Kota Banjarbaru saat ini tengah menggelar operasi pasar murah, satunya menangani kelangkaan dan juga menanggulangi inflasi bahan kebutuhan masyarakat.(Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter : wanda
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->