Connect with us

Kalimantan Selatan

Ring 1 Bandara Syamsudin Noor Prioritas Satgas Karhutla

Diterbitkan

pada

Komandan Korem 101/Antasari Brigjen TNI Ari Aryanto. Foto: rizki

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) semakin sering terjadi di wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel).

Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatinkom) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat Karhutla di Kalsel sejak tanggal 1 Januari sampai 19 Agustus 2023 mencatat luasan lahan yang terbakar mencapai 1.575,4691 hektare.

Karhutla yang terjadi di beberapa wilayah Kalsel juga menyebabkan beberapa kabupaten kota terserang kabut asap dan peningkatkan penyakit ISPA.

Baca juga: 3.300 Bibit Pohon Ditanam Polres HSU Bersama Masyarakat

Komandan Korem 101/Antasari Brigjen TNI Ari Aryanto mengatakan, saat ini pihaknya terus berusaha mengoptimalkan pemadaman titik-titik api di Kalsel baik melalui jalur darat maupun udara.

“Selama ini kita lakukan pemadaman-pemadaman, khususnya kita mengoptimalkan Satgas udara, mudah-mudahan ini kita bisa lewati,” ujarnya, Selasa (22/8/2023) malam.

Wakil Ketua Satgas Penanganan Karhutla Kalsel ini mengatakan, untuk wilayah Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarbaru masih dapat dikatakan aman dari Karhutla, walaupun terakhir pada Selasa (23/8/2023) kemarin, terpantau sempat ada titik api wilayah tersebut.

Baca juga: Kabut Asap Pagi Kepung Banjarbaru, Sore Udara Juga Terasa Pekat

Akan tetapi, dengan kerja sama antara Satgas udara dan tim darat api yang sempat membakar ring 1 atau kawasan Bandara tersebut dapat dipadamkan dengan cepat menggunakan helikopter water bombing.

“Ring 1 (Bandara Syamsudin Noor) ini menjadi prioritas kita, kita sudah sampaikan khusunya ke Bandara, ada atau tidak ada api di sana harus disiram, itu kita awasi,” ungkap Danrem 101 Antasari.

Dalam melakukan pemandangan titik api, selama ini pihaknya masih sering memanfaatkan embung atau sungai yang ada di sekitar titik Karhutla, disamping melakukan pemadaman jalur udara (water boming).

Baca juga: Lagi, PAM Bandarmasih Hentikan Pasokan Air, Ini Wilayahnya

Sementara itu, untuk mendukung satgas darat, pihaknya telah berkoordinasi dengan BNPB untuk menyediakan peralatan pemadaman seperti sepeda motor khusus yang mempunyai mesin pompa dan tangki.

“Itu untuk menjangkau tempat yang susah,” ujarnya.

Sementara itu, untuk solusi pembuatan sumur bor, Danrem mengaku sudah pernah mengajukannya ke BNPB akan tetapi belum dapat direalisasikan.

“Saya sebenarnya sudah mengajukan itu (sumur bor), karena di beberapa tempat kita lahan gambut ini sebenarnya bisa kita manfaatkan,” pungkasnya. (Kanalkalimantan.com/rizki)

Reporter : rizki
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->