Connect with us

KRIMINALITAS HSS

Pengamat Terorisme: Penyerangan Polsek Daha Selatan Diduga ‘Lone Wolf’ Jaringan JAD

Diterbitkan

pada

Bendera ISIS yang ditemukan di TKP penyerangan Foto: polsek daha selatan

KANALKALIMANTAN.COM, KANDANGAN– Pengamat intelijen dan terorisme, Stanislaus Riyanta menduga pelaku penyerangan Mapolsek Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalsel merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan ISIS.

“Dilihat dari atribut, model serangan dan targetnya ini dari kelompok yang berafiliasi dengan ISIS, kemungkinan besar JAD,” kata Stanislaus saat dihubungi Okezone, Senin (1/6/2020).

Stanislaus mengatakan, penyerangan Mapolsek Daha Selatan ini tidak ada kaitannya dengan perayaan Hari Kelahiran Pancasila pada 1 Juni. “Tidak ada kaitannya saya kira dengan Hari Pancasila,” imbuhnya.

Stanislaus menerangkan bahwa militan yang berafiliasi dengan ISIS biasanya menjadikan polisi sebagai musuh mereka. “Salah satu pihak yang dijadikan sebagai musuh oleh ISIS di Indonesia adalah Polri karena tindakan hukum yang dilakukan oleh Polri membuat kelompok radikal yang berafiliasi dengan ISIS menjadi terdesak,” tandas dia.

Oleh sebab itu, polisi harus mewaspadai serangan yang dilakukan oleh seorang diri tapa terkoordinasi dengan sel terorisme lain atau lone wolf. “Harus diwaspadai aksi model lone wolf. Aksi model lone wolf sulit dideteksi, karena bergerak seorang diri sehingga tidak ada komunikasi atau transaksi yang bisa dipantau,” tukas Stanislaus.

Terkait hal ini, Polda Kalsel telah meminta jajaran kepolisian waspada. Termasuk Mako Polsek , Polres dan lainya. Hal itu sebagaimana disampaikan Kabid Humas Kombes M Rifa’i pasca penyerangan Mapolsek Daha Selatan.

Namun demikian, hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi yang disampaikan polisi, dalam hal ini Polda Kalsel terkait kasus penyerangan tersebut. Walaupun dari hasil temuan di TKP, aksi pelaku yang menyebabkan meninggalnya seorang anggota polisi atas nama Brigadir Brigadir Leonardo ini menjadi luka mendalam pada kepolisian.

Sampai Polda Kalsel dan Polres Hulu Sungai Selatan (HSS) tengah melakukan pendalaman terkait kasus ini. Sejumlah barang bukti pun ikut diamankan sebagai bahan penyelidikan. Menariknya, barang bukti berupa secarik kertas dan bendera ISIS yang dibawa oleh pelaku menjadi juga turut diamankan. Kanalkalimantan.com secara khusus menerima lampiran tulisan yang tertera dalam kertas tersebut.

Mengejutkannya, para pelaku memang telah merencanakan aksi penyerangan ini. Bahkan, mereka mengaku berafiliasi dengan kelompok ISIS yang menyerukan jihad. Hal itu, sebagaimana lambang yang tertera di pojokan kertas, menggambarkan lambang kelompok ISIS. (Kanalkalimantan.com/rico/okezone)

Reporter : Rico/okezone
Editor : Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->