Connect with us

Hukum

Kapolda: 2019 Tantangan Kamtibmas Kian Kompleks dengan Adanya Pemilu

Diterbitkan

pada

Kapolda Irjen Yazid Fanani saat menggelar jumpa pers kinerja Polda Kalsel 2018 Foto: rico

BANJARMASIN, Bagi Polda Kalsel, tantangan kamtibmas pada 2019 kian kompleks. Ini karena pada tahun ini juga digelar agenda politik berupa pemilu legislatif, DPD, DPR RI, DPR Kalsel, DPR kota/kabupaten, serta Pilpres.

Menurut Kapolda Kalsel Irjen Yazid Fanani, saat jumpa pers di Mapolda, Senin (31/12), angka kejahatan yang cenderung meningkat. Walaupun demikian upaya pencegahan dengan melibatkan stakeholders dan penegakan hukum yang tegas dan humanis untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat.

“Masih adanya ancaman dari sindikat peredaran narkoba nasional, regional dan internasional masih menjadi target karena posisi strategis Indonesia, dan masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap narkoba,” lanjutnya.

Langkah antisipasi yang akan dilakukan Polda Kalsel, dengan mengoptimalkan semua sumber daya internal dan eksternal Polri. Melakukan deteksi dini, melakukan tindakan pre emtif dan preventif (fungsi Shabara sebagai back bone operasional) serta melakukan penegakan hukum dengan tegas dan humanis. Berdasarkan prosedur dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Serta menghormati Hak Asasi Manusia.

Kebijakan dan strategi Polda Kalsel tahun 2019, melanjutkan sasaran prioritas tahun 2018 yang belum selesai sesuai rencana. Melaksanakan penyelidikan, pengamanan, dan penggalangan dalam upaya peringatan dan deteksi dini. Lebih meningkatkan kehadiran petugas Polisi berseragam pada waktu dan tempat atau lokasi rawan kejahatan. Lewat kegiatan pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli.

Polda Kalsel juga akan lebih meningkatkan pengungkapan dan pencegahan 4 (empat) jenis kejahatan khususnya kejahatan yang meresahkan masyarakat antara lain, curat, curas, curanmor, premanisme (street crime), narkotika, penyelundupan, dan perdagangan manusia. Termasuk juga kejahatan dunia maya, pembalakan liar, pertambangan tanpa ijin, pencurian hasl laut, kejahatan kerah putih dan terorisme serta kejahatan terhadap perempuan dan anak.

“Untuk itu jajaran kami terus melakukan pembinaan terhadap wadah komunitas masyarakat sehingga terbentuk komunitas yang me-miliki daya tangkal dan daya cegah terhadap kejahatan dan pelanggaran. Melanjutkan program reformasi birokrasi polri mencakup, manajemen perubahan dan transformasi budaya, restrukturisasi organisasi dan tatalaksana serta quick wins,” terangnya.

Polda Kalsel berharap terus menjalin kemitraan dengan polri serta berpartisipasi aktif dalam pemeliharaan kamtibmas serta penegakkan hukum. Menghindari dan jauhkan minum-minuman keras, perjudian serta kebiasaan membawa senjata tajam dimana hal tersebut tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga bagi lingkungan masyarakat sekitar .

Kapolda berharap, semua pihak dan warga masyarakat secara langsung maupun tidak langsung dapat melakukan kerjasama dalam pengawasan atas kinerja Polri. Upaya ini guna membangun polri yang profesional, bermoral, modern dan dipercaya. Sehingga dapat memenuhi tuntutan dan harapan masyarakat.

Oleh karena itu pada tahun 2019, kami akanberusaha semaksimal mungkin dan berusaha untuk dapat memberikan pengabdian yang terbaik kepada masyarakat. “Semoga tuhan yang maha esa senantiasa memberikan bimbingan kepada kita semua. Dalam melanjutkan tugas pengabdian kepada masyarakat. Bangsa dan negara tercinta,” pungkas Kapolda. (Rico)


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->