Connect with us

Kota Banjarmasin

Jaga Stabilitas Harga Jelang Tutup Tahun, Bulog Kalsel Sebar 15 Ribu Ton Beras

Diterbitkan

pada

Operasi pasar beras dilakukan untuk menjaga stabilitas harga Foto : net

BANJARMASIN, Badan Urusan Logistik (Bulog) Drive Kalsel bekerjasama dengan Pemprov Kalsel menggelar operasi pasar besar. Upaya ini untuk menjaga stabilisasi harga beras di pasaran jelang akhir tahun.

Kepala Perum Bulog Drive Kalsel Dedi Supriadi mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 15 ribu ton beras untuk operasi pasar guna menstabilkan harga beras di pasar. Selain itu, juga untuk mengantisipasi kemungkinan ada gangguan pasokan akibat cuaca buruk yang terjadi sejak beberapa pekan terakhir.

“Kita menggelar operasi di tiga kabupaten kota, yaitu Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar. Total beras yang kita lempar ke pasaran di tiga daerah tersebut mencapai 300 ton,” katanya.

Sedangkan untuk wilayah Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara dan Tabalong, disiapkan sebanyak 200 ton beras. Berdasarkan data Bulog stok beras di Kalsel aman hingga tujuh bulan ke depan, baik untuk penyaluran Rastra, bencana alam maupun operasi pasar.

“Jumlahnya tidak kami tentukan, tapi kami sudah menyiapkan 5 ribu ton untuk seluruh Kalsel,” katanya.

Beras operasi pasar ini, tambah dia, merupakan beras kwalitas medium yang dipatok dengan HET yang ditetapkan gubernur sebesar Rp 8.100 atau lebih murah Rp 1.850.  Bukan hanya beras, Bulog Drive Kalsel pun diklaimnya juga rutin melakukan operasi pasar untuk komoditas bahan pokok strategis, baik itu gula, minyak goreng hingga bawang putih.

“Minyak kita jual Rp 12.000/Liter, lalu Gula sebesar Rp 12.000/Kg dan Bawang Putih sebesar Rp 15.000/Kg. Ketiga komoditas ini kita jual melalui operasi pasar dan Rumah Pangan Kita (RPK),” kata Dedi.

Sementara Kepala Dinas Perdagangan Kalsel Birhasani mengatakan, kendati belum terjadi kelangkaan beras, namun operasi ini perlu dilakukan. Mengingat saat ini Kalsel masih musim tanam padi, ditambah kondisi cuaca yang menyebabkan pasokan barang dari luar terhambat, sehingga menyebabkan stok berkurang.

“Harga beras di kabupaten kota sangat setabil, tapi perlu tetap kami antisipasi karena sekarang kita sedang musim paceklik, paceklik di sini adalah petani sedang musim tanam,” terangnya.(ammar/ant)


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->