Connect with us

Pemkab Banjar

Hoax dan Ujaran Kebencian Wujud Ancaman terhadap Kedaulatan Negara

Diterbitkan

pada

Seminar Sistem pertahanan Semsta yang digelar Kantor Wilayah Pertahanan Provinsi Kalsel. Foto : rendy

MARTAPURA, Ancaman terhadap kedaulatan negara tak hanya didominasi adanya invansi militer saja. Tetapi juga bisa melalui soft power seperti ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi informasi, serta keselamatan umum. Salah satunya yang sedang gencar saat ini, adalah hoax dan ujuran kebencian!

Kesadaran dan imunitas akan ancaman non milter ini menjadi bagian dari sistem pertahanan semesta yang dibahas dalam seminar “Sistem Pertahanan Semesta Provinsi Kalimantan Selatan” yang digelar Pemkab Banjar melalui Kantor Wilayah Pertahanan Provinsi Kalsel  di Aula Barakat, Martapura, Rabu (21/3). Hadir dalam seminar tersebut Kepala Pertahanan Provinsi Kalsel, Kesbangpol Banjar, TNI, Polri, SKPD, FKPPI, FKDM, Menwa, Satpol PP, Mapala, dan mahasiswa.

Menurut Kementrian Pertahanan Wilayah Kalsel, Kolonel Inf Benny Wahyudi H S.Sos, maksud dan tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan memantapkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pertahanan negara.

“Perlu kita ketahui bahwa perkembangan lingkungan strategi membawa perubahan ancaman terhadap negera kita. Ancaman tidak lagi didominasi yang bersifat militer, namun ancaman juga bisa bersipat non militer,” ungkap Benny.

Ancaman Non Militer memiliki karakteristik yang berbeda dengan ancaman konvensional. Dimana ancaman non militer ini merupakan ancaman yang tidak bersifat fisik. Bentuknya tidak terlihat seperti pada ancaman militer.  Mengingat ancaman ini berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya.

“Ancaman ini tidak menggunakan senjata, akan tetapi jika dibiarkan saja, bisa membahayakan kedaulatan serta keutuhan wilayah dari suatu negara, selain itu juga bisa membahayakan keselamatan segenap bangsa,” jelasnya.

Komponen utama untuk menghadapi ancaman non militer ini merupakan lembaga pemerintah yang ada di luar bidang pertahanan. Sesuai dengan bentuk serta sifat ancaman yang tengah dihadapi dengan adanya dukungan dari unsur-unsur lain dari kekuatan bangsa. Contoh dari lembaga pemerintah yang menghadapi adanya ancaman non militer yakni, Polisi, KPK, DPR, Satpol PP, dan masih banyak lagi lainnya.

Di sisi lain, Bupati H Khalilurrahman melalui Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Banjar Zainudin mengatakan, melalui seminar ini diharapkan dapat mengsinergikan dalam membangun pertahanan negara dalam merumuskan kebijakan strategis melalui pengelolaan dan penataan sumber daya manusia.

Ancaman nyata kondisi saat ini di masyarakat kita seiring dengan kemajuan teknologi. Sebagai salah satu contoh di antaranya dampak kerusakan pelestarian lingkungan, merebaknya penyalah gunaan narkoba, perkembangan media yang bersikap mainstream, dan radikalisme berdampak pada perubahan moral dan keperibadian. Termasuk, berita hoax dan ujaran kebencian juga merupakan ancaman dari dalam.

“Untuk itulah saya memandang penting pelaksanaan seminar ini sebagai upaya menumbuhkan semangat sebagai cinta kepada tanah air, diperlukan pastisipasi aktip seloruh komponen masyarakat untuk saling menjaga keutuhan negara,” tegasnya. (rendy)

Reporter : Rendy
Editor : Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->