Connect with us

HEADLINE

Guru Wildan: Berhaji Itu Murni Panggilan Allah, Bukan Karena Fisik dan Harta

Diterbitkan

pada

KH Muhammad Wildan Salman, Pimpinan Madrasah Darussalam Tahfiz dan Ilmu Al Qur'an Martapura saat manasik haji massal di Asrama Haji Banjarmasin, Kamis (9/6/2022). Foto: adpim

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Para Calon Jemaah Haji (CJH) memadati aula Jeddah Asrama Haji Banjarmasin pada kegiatan Manasik Haji Massal, Kamis (9/6/2022).

CJH yang terjadwal mengikuti manasik massal berasal dari Kota Banjarbaru, Kota Banjarmasin, dan Kabupaten Banjar.

Sekadar diketahui, Embarkasi Haji Banjarmasin tahun 2022 ini akan memberangkatkan 2.515 orang CJH dari dua provinsi. Terdiri dari 7 kloter (kelompok terbang) dengan rincian 4 kloter dari Kalsel, 2 kloter dari Kalteng, dan 1 kloter gabungan Kalselteng.

KH Muhammad Wildan Salman, Pimpinan Madrasah Darussalam Tahfiz dan Ilmu Al Qur’an Martapura dihadapan para calon Tamu Allah mengatakan, orang yang berhaji ke Tanah Suci memang murni karena panggilan Allah SWT. “Bukan karena fisik dan hartanya,” kata Guru Wildan -biasa disapa-.

 

Baca juga  : PSW Kapuas Wakil Kalteng di Ajang Pesparawi Nasional

Guru Wildan pun menjabarkan apa saja rukun haji, serta kewajiban maupun hal-hal yang haram dilaksanakan saat berada di Tanah Suci. Pesannya, kerjakan semuanya dengan baik dan nawaitu karena Allah SWT, agar menjadi haji yang mabrur dan mendapat ridho-NYA.

“Semisal rukun haji adalah niat, wukuf, thawaf, sa’i, tahalul dan tertib,” sebut ulama dari Martapura ini.

Sedangkan wajib haji adalah Ihram, yakni niat berhaji dari miqat, mabit di Mudzdalifah, mabit di Mina, melontar jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah, serta terakhir Tawaf Wada bagi yang akan meninggalkan Makkah.

Sementara itu, keinginan kuat menjadi haji yang mabrur dirasakan oleh Ema, calon jemaah haji asal Banjarmasin.

 

Baca juga  : IGTKI HSU Gelar HUT ke-72, Ini Pesan Plt Bupati

Ema mengaku telah mendaftar haji sejak tahun 2010, dan akhirnya mendapat jadwal keberangkatan tahun ini.

“Seharusnya berangkat sekitar tahun 2019 atau tahun 2020, tapi tertunda karena pandemi. Tapi, Alhamdulillah, saya tetap bersyukur, akhirnya
mengizinkan kami ke Tanah Suci,” bebernya.

Ema kebagian kloter 7 yang akan berangkat pada akhir Juni bersama adiknya. Ema harus meninggalkan keluarga terutama anaknya yang masih balita, karena panggilan Allah SWT, dirinya bersyukur menjalani.

“Satu bulan lamanya meninggalkan keluarga, Bismillah saja,” ucap Ema.
(Kanalkalimantan.com/al)

Reporter : al
Editor : kk


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->