ADV DPRD BANJARBARU
Emi Lasari Berdayakan IRT Menjahit Masker, 1.000 Lembar akan Dibagikan Gratis

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Di tengah fenomena kelangkaan masker non-medis dan harga yang ikut meroket di pasaran, menjadi kesempatan untuk memberdayakan masyarakat. Seperti halnya yang dilakukan anggota DPRD Banjarbaru Emi Lasari, kepada ibu rumah tangga di Kelurahan Syamsudin Noor, Kecamatan Landasan Ulin, Banjarbaru.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut memesan sedikitnya 1.000 masker kepada para ibu rumah tangga (IRT) yang memiliki keterampilan menjahit di Kelurahan Syamsudin Noor. Nantinya, ribuan masker yang dipesan tersebut akan didistrubisikan secara gratis kepada warga Banjarbaru.
“Kita memang prihatin dengan kelangkaan masker dan harganya yang mahal. Untuk itu saya berinisiatif memberdayakan ibu-ibu rumah tangga yang memiliki kemampuan menjahit. Agar mereka juga punya penghasilan sampingan dan bisa membantu suaminya,†katanya, Senin (13/4/2020).
Dikatakan Emi, 1.000 masker yang dipesannya tersebut akan dibagikan kepada warga Banjarbaru pada Rabu (15/4/2020) mendatang. Rencananya, pembagian masker menyasar kepada para pedagang di pasar Ulin Raya, tukang ojek serta pedagang keliling di kecamatan Landasan Ulin dan sekitarnya.
“Yang diproduksi ibu-ibu ini adalah masker kain. Seperti yang kita ketahui harga masker kain sekarang lumayan mahal karena pandemi Covid-19. Tentu masyarakat lebih memilih memenuhi keperluan ekonomi, ketimbang membeli masker yang mahal. Untuk itu, kita akan kita bagikan masker ini secara gratis,†tuturnya.
Dari pantauan Kanalkalimantan.com, produksi masker ini dilakukan di sebuah rumah di Jalan Kasturi Gang 1, RT 34 RW 07, Kelurahan Syamsudin Noor, Kecamatan Landasan Ulin. Nampak para ibu-ibu ini begitu sibuk baik mengukur, memotong hingga menjahit kain hingga menjadi masker.
Dalam proses pengerjaaan masker, ibu-ibu tersebut juga tidak lupa menerapkan psyical distancing atau menjaga jarak satu dengan yang lain. Noor Aisyah, salah satu penjahit, mengungkapkan, dirinya memang pernah ikut belajar menjahit sehingga tidak sulit baginya dalam pekerjaan membuat masker dari kain.
“Untuk satu maskernya kita diberi upah Rp2 ribu. Yah, lumayan menambah keuangan bagi ibu rumah tangga seperti saya,†akunya
Ia juga mengatakan dengan jumlah 6 penjahit yang ada saat ini, dapat memproduksi masker salam satu harinya.
Sedangkan, untuk kain yang digunakan, awalnya merupakan kain baru sisa dari pembuatan pakaian. “Tapi kita ganti, karena sulitnya mencari bahan sisa kain itu, akhirnya membeli kain katun yang baru. Jadi sudah bukan dari sisa potongan kain baru,†tuturnya. (kanalkalimantan.com/rico/adv)

-
HEADLINE2 hari yang lalu
Jelang Coblosan Ulang Pilwali Banjarbaru, Pengawas TPS Siap Diturunkan
-
Kabupaten Banjar2 hari yang lalu
Bagian Organisasi Setda Banjar Gelar Penguatan AKIP
-
PUPR PROV KALSEL2 hari yang lalu
Dorong Inovasi dan Kualitas Pekerjaan Konstruksi, PUPR Kalsel Gelar Sosialisasi Jasa Konstruksi
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Pengamanan PSU Polres Banjarbaru Dibackup BKO Polda Kalsel, Satuan Brimob hingga Polres Tetangga
-
Infografis Kanalkalimantan2 hari yang lalu
Hari Kopassus 16 April, Ini Sejarah Korps Baret Merah “Berani, Benar, Berhasil”
-
Kabupaten Kapuas2 hari yang lalu
DPMPTSP Kapuas Petakan Potensi dan Peluang Investasi