Connect with us

Pendidikan

Begini Nasib Tempat Belajar Agama di Kabupaten Banjar

Diterbitkan

pada

Bangunan Madrasah Diniyah di desa Bunipah yang tak layak pakai.

Memang perbaikan pernah dilakukan, tapi itu sudah hampir 10 tahun yang silam, itupun dari hasil swadaya warga Bunipah sendiri. Kemudian menurutnya, bangunan tua itu jika dikategorikan berdasarkan kelayakan sudah tidak layak pakai lagi. Juhdi sangat takut jika anak muridnya terlalu girang bermain di dalam ruangan yang reyot itu, lalu terperosok ke lantai yang berlubang.

“Saya berani kalau bertanggung jawab dengan ilmu yang saya ajarkan ke mereka, tapi kalau luka-luka akibat jatuh di ruang kelas yang membahayakan ini saya tidak berani,” takutnya.

Lelaki yang juga bekerja sebagai petani itu, menjelaskan, anak-anak yang sekolah di Madrasah Diniyah ini kebanyakan siswa SD yang duduk di kelas 2 dan 3 dengan jumlah sekitar 50 anak. Dalam satu tahun ajaran, sekitar 10 orang bisa khatam Al Qur’an ketika guru-guru pengajarnya masih berjumlah 15 orang. “Sekarang kami tinggal 2 orang saja lagi, soalnya sisanya sudah berkeluarga,” lirihnya.

Karena sekolah tersebut non formal, ujarnya, rata-rata bila memasuki musim panen atau musim tanam, murid-murid di madrasah ini relatif sedikit. Soalnya, kebanyakan murid disuruh sang orang tua menjaga adik-adiknya selama ditinggal ke sawah. “Kada dituruni kada papa jua jar nya, kada beijazah jua,” keluhnya dengan tegas, Kamis (5/10).

Juhdi mengaku, alasan kenapa sampai sekarang ia masih mau mengajar, terkait panggilan hati nurani dan sebagai umat Islam, menurutnya, wajib hukumnya membekali anak-anak dengan bisa membaca Al Qur’an sejak kecil. “Kalau yang sekolah pesantren kan sudah pasti belajar itu, jadi kalau yang sekolah SD cuma di sini waktu mereka bisa belajar mengaji agama,” katanya dengan percaya diri.

Lebih jauh, lelaki berumur 25 tahun ini tidak mengharapkan gaji atau insentif sebanyak apapun selama mengajar. Hal yang justru menjadi fokusnya merupakan kekuatan bangunan tersebut dan sarana seperti bangku dan meja.

“Saya berharap pemerintah bisa memberikan perhatian, paling tidak tengok lah sebentar madrasah kami ini. Memang sekolah seperti ini tidak menjanjikan ijazah atau hal-hal yang nantinya bisa membantu mencari pekerjaan, tapi nanti ketika kita sudah berpindah dikehidupan selanjutnya, kita semua akan ditanya terkait ilmu Al Qur’an,” pungkasnya.***


Laman: 1 2

iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->