Connect with us

Kabupaten Tanah Laut

Viral Taman Permana Pelaihari, Dulu Tempat Gembala Sapi Kini Lokasi Wisata Favorit Ala Eropa

Diterbitkan

pada

Pemandangan di Taman Permana Pelaihari di Kabupaten Tanah Laut Foto: shintia

KANALKALIMANTAN.COM, PELAIHARI – Taman Permana Pelaihari di Kabupaten Tanah Laut kini cukup familiar dan viral sebagai lokasi wisata baru. Bahkan banyak wisatawan dari berbagai daerah datang ke lokasi yang asri ini.

Munculnya objek wisata yang berada di wilayah RT 5 Desa Telaga, Kecamatan Pelaihari ini sebenarnya terjadi secara tak sengaja. “Awalnya hanya tempat hadangan (penggembalaan) sapi saja. Sejak dulu saya memang memelihara sapi, ada sekitar 40 ekor,” ucap Edi Permana, pemilik Taman Permana Pelaihari, Jumat (25/6/2021).

Baca juga: KontraS: Polisi Masih jadi Aktor Utama Kasus Penyiksaan, Posisi Kedua Kejaksaan

Dengan luas area sekitar empat hektare berupa dataran tinggi yang dilengkapi pepohonan kayu hutan dan pohon buah, menjadi pemandangan segar. Ditambah permukaan tanah yang dibalut rerumputan terpotong pendek karena tiap hari menjadi makanan puluhan ekor sapi.

 

Taman ini terbentuk dan menyajikan pemandangan alam yang sangat indah. Mirip taman-taman di Eropa, sehingga langsung menjadi daya tarik wisatawan. Letaknya pun strategis berada di tepi jalan raya.

“Pada Desember 2020 lalu, ada orang dari Pantai Takisung lewat dan melihat tempat kami, lalu singgah. Katanya tempatnya indah. Lalu foto-foto dan diunggah di sosmed,” papar Edi.

Setelah postingan tersebut diunggah dan dari situlah perlahan tempat hadangan sapinya mulai dikenal publik. Tanpa disangka, banyak yang menonton dengan beragam komentar yang intinya takjub dan penasaran akan keindahan taman tersebut.

“Sejak saat itu mulai banyak warga yang berdatangan dan makin banyak. Akhirnya kami tata dan kami jadikan tempat wisata,” ucap Edi.

Baca juga: Maling Bobol Toko Sembako di Pasar Martapura, Uang Rp200 Juta Amblas!

Ia juga mengungkapkan, setiap hari selalu ada pengunjung. Pada momen akhir pekan (Jumat-Minggu) jumlah pengunjung bahkan mencapai 200-300 orang.

“Bahkan pada saat libur lebaran akhir pekan setelah bulan puasa Mei lalu, pengunjung mencapai 2.000-an orang,” ucap Edi.

Tarif masuk ia hanya mematok sekitar Rp 5.000 per orang, parkir pun gratis. Dirinya tak ingin mematok tarif mahal karena tujuannya juga untuk membantu menyediakan tempat rekreasi yang murah bagi warga Banua.

Fasilitas yang ada saat ini masih terbatas yakni tiga pintu toilet, dua unit gazebo, jembatan untuk swafoto. Beberapa bangku sederhana, taman bunga, dan tempat parkir yang luas berkapasitas ratusan unit roda empat.

Baca juga: Ini Tarif Masuk Tahura Sultan Adam, Kepala UPT Tahura: Masih Cukup Murah

“Kalau kuliner, sementara ini hanya kami buka pada akhir pekan saja. Umumnya pengunjung juga bawa makanan sendiri sambil membawa tikar lesehan di padang rumput,” ucapnya.

Edi juga mengatakan akan berupaya melengkapi fasilitas pengunjung. Dan ia juga akan membuat tempat pemancingan, menanam pohon buah-buahan serta menata kebun sawit di area belakang untuk menambah area baru tempat bersantai.

“Jadi nanti bagi yang suka mancing bisa menyalurkan hobinya, bisa memetik buah, bisa lihat kebun sawit yang asri juga. Saat ini masih persiapan perencanaan,” tambahnya.

Untuk saat ini ia juga masih mempertimbangkan penyewaan sebagian area taman untuk acara resepsi pesta pernikahan. “Banyak juga yang ingin menggelar resepsi perkawinan, tapi memang sementara ini belum saya respons,” ucap Edi. (Kanalkalimantan.com/shintia)

Reporter: shintia
Editor: cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->