HEADLINE
Tarif Masuk Wisata Kampung Ketupat Mahal, Begini Penjelasan Pengelola
![](https://www.kanalkalimantan.com/wp-content/uploads/2023/07/3f20bece-d254-4b35-903b-1273fc3905db.jpeg)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Pengelola objek wisata Kampung Ketupat Banjarmasin menanggapi terkait keluhan masyarakat yang merasa kemahalan dengan tarif masuk wisata.
Sebelumnya, pengunjung yang ingin menikmati spot foto atau wahana di Kampung Ketupat sempat dikenai tarif Rp 25.000, kemudian diturunkan menjadi Rp 20.000 untuk hari libur.
Didik, Chief Admin Objek Wisata Kampung Ketupat mengatakan, tarif masuk yang saat ini berlaku tidak tetap alias masih bisa berubah sewaktu-waktu.
Sebab, saat ini ia mengaku pengelola sedang melakukan survei untuk tarif masuk berapa yang sesuai dan dapat diterima warga Banjarmasin.
Baca juga: Tak Gratis, Masuk Wisata Kampung Ketupat Banjarmasin Disebut Kemahalan
“Tarif masih uji coba, kami masih cari pasarnya di sini berapa harga yang pas,” kata Didik ditemui Kanalkalimantan.com, Kamis (6/7/2023) siang.
Pihaknya juga tidak menampik terkait banyaknya pengunjung yang merasa kemahalan dengan tarif masuk yang ditetapkan saat ini.
![](https://www.kanalkalimantan.com/wp-content/uploads/2023/07/905083e5-e616-4b07-8cb0-1adadfb2491f.jpeg)
Objek wisata baru Kampung Ketupat Banjarmasin yang baru dibuka untuk umum. Foto: rizki
Untuk saat ini, tarif masuk wisata Kampung Ketupat Banjarmasin pada hari Senin-Selasa sebesar Rp 10.000, Rabu-Jumat Rp 15.000, sedangkan untuk hari libur Sabtu-Minggu Rp 20.000.
Dijelaskan Didik, saat pertama kali dibuka pihaknya sempat beberapa hari menggratiskan pengunjung yang masuk dan menikmati wahana di Kampung Ketupat, belakangan ternyata menurut pihak pengelola tidak efektif dan justru merugikan pengelola.
Baca juga: Chanel MNCTV di STB Kamu Hilang? Yuk Ikuti Cara Ini!
Bahkan, dikatakannya wahana bermain yang harusnya dimankan oleh anak-anak malah dinaiki orangtua hingga ada yang rusak.
“Coba gratis satu minggu, gak bisa memfilter jadi kumuh langsung,” ucap Didik.
Selain itu diakuinya, pembangunan objek wisata Kampung Ketupat tersebut melibatkan pihak ketiga (investor) dari pihak swasta.
Kemudian untuk tanah yang digunakan merupakan aset Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin.
“Dengan Pemko Banjarmasin cuma sewa lahan, selama 15 tahun,” kata Didik.
Baca juga: Utang ke IMF Lunas, Segini Utang Indonesia 2023 di Lembaga Lain
Sementara itu, Erna salah seorang pedagang yang berjualan di wisata Kampung Ketupat mengatakan, lebih mendukung pengunjung dikenakan tarif masuk daripada digratiskan pengelola.
Sebab menurutnya saat masuk digratiskan, pengunjung justru sedikit yang membeli makanan dan minuman di stannya.
“Malah lebih banyak yang bayar, kalau yang gratis banyak yang cuma jalan-jalan tidak belanja,” kata pedagang Dapur Bayan.
Dirinya mendukung kebijakan pengelola yang melarang pengunjung membawa makan dari luar, agar pengunjung hanya membeli makanan atau minuman di lokasi wisata yang telah disediakan.
Baca juga: Bareskrim Temukan Pidana Lain Di Kasus Panji Gumilang
Rencananya, pembukaan resmi objek wisata Kampung Ketupat akan digelar meriah pada tanggal 14 Juli 2024 mendatang sembari pengelola akan melengkapi fasilitas yang masih kurang. (Kanalkalimantan.com/rizki)
Reporter: rizki
Editor: bie
![](https://i1.wp.com/www.kanalkalimantan.com/wp-content/uploads/2021/10/logo-kanal-1.png?w=450&ssl=1)
-
HEADLINE2 hari yang lalu
PAN Berlabuh ke Lisa Halaby di Pilwali Banjarbaru, Kontrak Politik Menangkan Muhidin Pilgub Kalsel
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Rozy Maulana Tersangka Kasus Penipuan, Ini Respon Ketua KPU Kalsel
-
Kabupaten Hulu Sungai Utara3 hari yang lalu
Wakil HSU Lomba Kelompok Agribisnis Ternak Itik Kalsel 2024
-
HEADLINE20 jam yang lalu
Dua Polisi Berpangkat Brigadir di Banjarmasin Dipecat Gegara Narkoba
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Orok Perempuan Tak Bernyawa Gegerkan Warga Antasan Kecil Banjarmasin
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Temuan Orok Perempuan di Banjarmasin: Dilahirkan di Kamar Mandi, Dibekap, Dilempar ke Samping Rumah