NASIONAL
Bareskrim Temukan Pidana Lain Di Kasus Panji Gumilang

KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA – Bareskrim Polri menerapkan pasal tambahan terhadap pentolan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang. Tak hanya menistakan agama, Panji juga diduga melanggar pasal terkait ujaran kebencian dan penyebaran berita bohong dengan ancaman maksimal 10 tahun penjara.
Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan, hal ini berdasar hasil gelar perkara tambahan pada Rabu (5/7/2023) terkait kasus Panji Gumilang.
“Ditemukan oleh penyidik pidana lain dengan persangkaan tambahan, yaitu Pasal 45a Ayat (2) Juncto Pasal 28 Ayat (2) Undangan-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE dan/atau Pasal 14 Undangan-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana,” kata Djuhandhani kepada wartawan, Kamis (6/7/2023).
Gelar pekara pertama dilaksanakan penyidik Ditipidum Bareskrim Polri sesuai memeriksa Panji pada Senin (3/7/2023) lalu. Berdasar hasil gelar perkara penyidik memutuskan untuk meningkatkan status perkara tersebut ke tahap penyidikan.
Peningkatan status perkara dari tahap penyelidikan ke penyidikan dilakukan setelah ditemukan adanya unsur pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 156A KUHP tentang Penistaan Agama.
“Kami sampaikan selesai pemeriksaan penyidik telah gelar perkara bahwa perkara kita tingkatkan dari penyelidikan ke penyidikan,” kata Djuhandhani di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (3/7/2023) malam.
Baca juga: Tersangka Pembakar Lahan di Tegal Arum Ditahan di Mapolres Banjarbaru
Kendati telah ditingkatkan ke tahap penyidikan, Djuhandhani menjelaskan bahwa Panji masih berstatus sebagai terlapor. Penyidik akan melengkapi bukti-bukti sebelum akhirnya menetapkan sebagai tersangka.
Adapun terkait pemeriksaan terhadap Panji saat itu, kata Djuhandhani, penyidik total melayangkan 26 pertanyaan. Mulai dari sejarah Ponpes Al Zaytun hingga video terkait pernyataan Panji yang diduga mengandung unsur penistaan agama.
“Yang bersangkutan menjawab semua dan mengakui bahwa yang ada di video memang benar yang dilakukan yang bersangkutan,” jelas Djuhandhani.
Panji diperiksa Bareskrim Polri selama hampir 10 jam. Pemeriksaan berlangsung sejak pukul 13.53 hingga 23.30 WIB.
Baca juga: Dinsos Berau Gelar Khitanan Massal, 15 Anak Non Muslim Ikut Disunat
Pantauan Suara.com kericuhan sempat kembali terjadi sesaat Panji hendak keluar dari Gedung Bareskrim Polri. Sejumlah awak media berdesakan dengan sekelompok orang yang diduga massa pendukung Panji.
Setelah kondisi sedikit kondusif Panji keluar. Sejurus kemudian dia langsung menyampaikan salam khasnya.
“Assalamualaikum. Shalom Aleichem,” ucapnya di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (3/7/2023) malam.
Baca juga: Sepucuk Surat Terakhir Tragedi Gantung Diri di Banjarmasin
Dalam kesempatan itu, Panji juga membantah kalau Ponpes Al Zaytun dibekingi Istana. Dia menegaskan rumor yang beredar tersebut tidak benar.
“Sudah dijawab semua di dalam. Tidak ada (bekingan dari Istana),” pungkasnya. (Kanalkalimantan/Suara.com)
Editor : kk

-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Tanam Pohon di Lahan Konservasi Taman Kehati, Ini Kata Wali Kota Lisa Halaby
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Proyek Rumah Dinas Wali Kota Batal, Lisa Halaby: Ada Hal Lain Lebih Mendesak
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Taman Kehati Jadi Tempat Rekreasi, Dishut Kalsel Siap Pindahkan Rusa dari Tahura
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Masih Ada SMP di Banjarbaru Belum Penuhi Rombel
-
Kabupaten Hulu Sungai Utara3 hari yang lalu
DPRD HSU Sahkan Raperda Perubahan APBD 2025 Jadi Perda
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Ini Sosok Calon Paskibraka Nasional Wakil Banjarbaru di Istana Negara