Connect with us

Kota Banjarmasin

SLB di Kalsel Cuma 38 Sekolah, Anak Berkebutuhan Khusus Tak Tertampung

Diterbitkan

pada

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel Drs Yusuf Effendi, M. Ap. Foto: robby

BANJARMASIN, Hadirnya pendidikan inklusif di Kalsel memang mendesak. Hal ini didasari terbatasnya jumlah sekolah khusus yang bisa menampung anak-anak dengan kebutuhan khusus. Data di Dinas Pendidikan Kalsel, saat ini baru ada 38 Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kalsel, baik untuk tingkat SD, SMP, hingga SMA.

Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel Drs Yusuf Effendi, M. Ap mengatakan, dengan hadirnya sekolah inklusif maka Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) mampu terlayani layanan pendidikannya dengan maksimal.

“Sejauh ini implementasi di lapangan sudah berjalan secara keseluruhan,” ujarnya.

Yusuf mengatakan, pendidikan Inklusif sesuai dengan asas berkeadilan untuk seluruh peserta didik dalam mengenyam manisnya dunia pendidikan.

“Ini merupakan kewajiban pemerintah dalam memberikan layanan pendidikan, kebudayaan, kepada anak usia sekolah baik kepada anak normal atau berkebutuhan khusus,” ungkapnya saat ditemui dalam satu acara di Gedung Mahligai Pancasila.

Ia menjelaskan latar belakang terbentuknya pendidikan inklusif di Kalimantan Selatan karena minimnya SLB. Apalagi sebelumnya sekolah reguler belum bisa mengakomodir siswa berkebutuhan khusus secara keseluruhan.

Bagaimana amanah di dunia pendidikan yang tercantum dalam UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), pendidikan merupakan upaya sadar terencana dalam mengembangkan intelektualitas, spritualitas dan efektifitas serta berlaku untuk semua anak tanpa memandang latar belakang ekonomi, fisik maupun mental peserta didik. (robby)


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->