Connect with us

Kesehatan

Siapkan Mental Kuat Sejak Dini, Ini 6 Langkah Ajarkan Sportivitas Pada Anak

Diterbitkan

pada

Ajarkan sportivitas pada anak sejak dini. (Shutterstock)

KANALKALIMANTAN.COM – Dalam sebuah permainan atau perlombaan, ada menang dan kalah. Terkadang, anak menginginkan sebuah kemenangan yang membuatnya sangat kecewa saat mengalami kekalahan.

Tidak hanya itu, mereka bisa melakukan berbagai hal untuk membuat dirinya memenangkan permainan tersebut walaupun cara yang dilakukannya salah.

Orang tua memiliki peran penting dalam menumbuhkan rasa sportivitas pada anak. Rasa sportivitas akan baik bagi kepribadian anak sehingga mereka akan menang tanpa sombong, menghormati lawan, dan menerima kekalahan dengan baik.

Terdapat poin-poin penting yang harus ditanamkan orang tua kepada anak. Dilansir dari laman Stanfodchildrens.org, berikut beberapa di antaranya:

  • Katakan jika ia kalah, jangan pernah membuat alasan.
  • Katakan jika ia menangm jangan pernah memaksakan dirinya.
  • Katakan kepada anak untuk selalu belajar dari kesalahan yang dilakukannya jika ia gagal.
  • Katakan kepada anak walaupun menang atau kalah, selalu lakukan yang terbaik.
  • Katakan kepada anak, jika orang lain berbuat kesalahan, beri semangat bukan mengkritiknya.
  • Kakatan kepada anak untuk menghormati diri sendiri, tim, dan lawan.

Mengajarkan sportivitas kepada anak akan membentuk kepribadian yang baik bagi anak. Konsep sportivitas juga mengajarkan anak untuk tidak bertindak curang dan mengikuti aturan yang berlaku. Hal itu juga membuat anak menjadi sosok yang disiplin.

Berikut terdapat beberapa tips yang dapat diajarkan kepada anak untuk memiliki jiwa sportivitas yang baik, di antaranya:

1. Hindari berdebat

Mengajarkan anak untuk menghindari berdebat saat permainan sedang berlangsung adalah hal penting. Hal itu membuatnya tetap fokus dengan permainan daripada menyerah dan bermain dalam keaadaan suasana hati yang tidak baik. Selain itu hindari mengucapkan kata-kata yang buruk kepada rekan satu tim, pelatih, atau wasit.

2. Setiap orang memiliki kesempatan bermain

Terkadang, anak merasa dirinya yang terbaik sehingga tidak memberi kesempatan orang lain untuk melakukannya. Orang tua harus mengajarkan kepada anak jika setiap orang berhak memiliki kesempatan yang sama. Hal itu akan membuat anak menyadari masalah tersebut dan membuatnya berpikir lebih luas.

3. Pentingnya bermain adil

Ajarkan kepada anak untuk bermain secara adil. Jangan pernah menuntutnya untuk menang. Namun, tuntutlah untuk melakukan yang terbaik dan adil dalam permainan. Hal itu membuatnya merasa dihargai saat mengalami kekalahan karena dirinya telah melakukan yang terbaik.

4. Ikuti aturan dan hormati tim lain

Mengajarkan anak untuk ikut aturan yang berlaku sangat penting. Hal ini agar anak terhindari dari hal-hal curang. Selain itu, apapun kondisi yang terjadi, ajarkan kepada anak untuk menghormati tim lain. Orang tua juga bisa mengajarkan anak untuk menerima kekalahan. Hal itu membuatnya terpacu untuk belajar lebih giat lagi sehingga bisa memberikan penampilan yang lebih baik di kemudian hari.

5. Saling mendukung rekan tim

Saat bekerja di dalam tim, ajarkan anak untuk menghormati satu sama lain. Jika salah satu melakukan kesalahan katakan kepada anak untuk berikan dukungan dan semangat kepadanya. Hindari kritik, terutama menggunakan kata-kata yang kurang baik. Orang tua harus bisa memberi contoh rasa menghargai kepada orang lain.

6. Hormati keputusan wasit

Dalam permainan terdapat wasit yang menjadi juri jalannya permainan. Apapun hasilnya, ajarkan anak untuk menghormati keputusan wasit. Rasa sportivitas mendorong anak untuk menerima segala keputusan yang telah ditentukan. (Fajar Ramadhan)(Suara)

Editor : Suara 

 

 

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->