Connect with us

HEADLINE

Satu Orang Meninggal Akibat Konflik Agraria di Seruyan Kalteng, Komnas HAM Angkat Suara

Diterbitkan

pada

Foto: Tangkapan layar

KANALKALIMANTAN.COM, PALANGKARAYA – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Komnas HAM RI) akhirnya memberikan respons terhadap konflik agraria yang terjadi di Seruyan, Kalimantan Tengah (Kalteng).

Video beredar terlihat kerusuhan antara warga dengan polisi di area kebun kelapa sawit milik PT Hamparan Masawit Bangun Persada (HMBP) yang menyebabkan satu warga tewas.

Koordinator Subkomisi Penegakan HAM, Uli Parulian Sihombing, menyampaikan keprihatinannya dan dukacita mendalam atas peristiwa ini, ia menyesalkan tindakan yang mengakibatkan korban meninggal dunia dan luka berat.

Baca juga: Waket DPRD Kapuas Sambut Kunjungan Pangdam XII Tanjungpura

Dalam sebuah pernyataan pers (Nomor 61/HM.00/X/2023), Komnas HAM juga mengumumkan akan melakukan penyelidikan atas insiden kekerasan yang terjadi di Desa Bangkal, Kecamatan Seruyan Raya, Kabupaten Seruyan.

Uli meminta kepada Polda Kalteng untuk menjalankan penegakan hukum terhadap mereka yang bertanggung jawab atas kematian dan luka berat akibat tembakan.

Selain itu, Komnas HAM juga menyerukan kepada Polda dan Pemerintah Kabupaten Seruyan untuk menjaga situasi agar tetap kondusif.

Baca juga: SPBE di Banjarbaru, Permudah Masyarakat Mengakses Layanan Melalui Aplikasi “Idaman Publik”

Koordinator Subkomisi Penegakan HAM juga mendesak semua pihak untuk menghindari kekerasan dan mengutamakan dialog sebagai solusi atas permasalahan yang terjadi.

“Semua pihak harus memprioritaskan prinsip-prinsip keamanan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia,” tegasnya.

Sebelumnya, konflik antara warga dan polisi terjadi di perkebunan kelapa sawit PT Hamparan Masawit Bangun Persada (HMBP) yang berlokasi di Desa Bangkal, Seruyan, Kalteng, pada Sabtu (8/10/2023).

Baca juga: Prediksi Kemarau di Kalsel Berlangsung Hingga Akhir Oktober

Dua orang lelaki terlihat terluka di area perkebunan sawit. Salah satunya tewas dengan luka tembak di dada, sementara yang lainnya tergeletak tidak berdaya.

Peristiwa bentrokan antara warga dan polisi itu diketahui terjadi pada Sabtu (7/9/2023) sekitar pukul 12.30 WIB. Video bentrokan dan korban tewas tersebut viral di media sosial dan mendapatkan perhatian publik.

Dari informasi yang diperoleh, konflik antara masyarakat dan PT HMBP telah berlangsung beberapa waktu. Kelompok masyarakat dari Desa Bangkal menuntut 20% plasma sawit dari PT HMBP, namun tuntutan ini hingga saat ini belum terpenuhi. (Kanalkalimantan.com/rizki)

Reporter : rizki
Editor : rdy


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->