Connect with us

Kabupaten Hulu Sungai Tengah

Relawan Perempuan Tangguh Bawa Misi Kemanusian di Tengah Banjir HST

Diterbitkan

pada

Cemara Puteri, perempuan anggota korps sukarelawan PMI Kota Banjarbaru saat menerobos banjir di HST. Foto: ibnu

KANALKALIMANTAN.COM, BARABAI – Saat banjir menerjang Kabupaten Hulu Sungai Tengah, empat kali dalam bulan November 2021. Menyisakan trauma dan kesedihan bagi korban banjir bandang, utamanya saat hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten HST.

Sisa material banjir tampak membawa gelondongan kayu dan sampah terbawa ke permukiman warga di wilayah HST.

Ketinggian air bercampur lumpur mengenangi ratusan rumah warga, berdasarkan bekas lumpur yang masih menempel di dinding rumah warga setinggi paha orang dewasa.

 

 

Baca juga: Banjir Rendam Desa Danau Terate, Babinsa Koramil Amuntai Tengah Evakuasi Warga

“Saat banjir terjadi diperkirakan ketinggian air sekitar 50 hingga 60 centimeter,” cetus Cemara Puteri, salah seorang relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banjarbaru.

Pada saat banjir bandang yang berasal dari bagian hulu Pegunungan Meratus datang ditambah dengan intensitas hujan tinggi air sungai bercampur lumpur kemudian tiba di Barabai pada Minggu (28/11/2021) malam.

Setelah menerima telpon dari Staf Penanggulangan Bencana PMI Kota Banjarbaru, perempuan kelahiran 1998 ini memutuskan untuk ikut andil membawa misi kemanusian membantu pemulihan dan melakukan beberapa layanan kesehatan kepada warga terdampak banjir di Kabupaten HST.

Baca juga: Kesehatan Korban Banjir Terganggu, Tim Relawan Masuk ke Desa Kayu Rabah

“Kami berangkat sekitar satu dinihari dan sampai di Barabai pada Minggu pagi jam enam, beristirahat sebentar. Langsung bergerak jam sepuluh di hari pertama penugasan, kami langsung melakukan pengumpulan data menentukan kebutuhan mendesak untuk korban banjir dan sebagainya,” ujar Cemara Puteri.

Hari kedua relawan tim PMI Banjarbaru melakukan layanan kesehatan karena banyak warga yang mengeluhkan tentang kesehatan mereka. Memasuki hari ketiga masih mendatangi warga korban banjir memberikan pelayanan kesehatan.

“Kami masuk ke Desa Kayu Rabah, jalan kaki sekitar 3 kilometer karena akses jalan masih tergenang banjir,” cerita salah satu relawan tangguh PMI Banjarbaru ini.

Pada hari keempat penugasan di bencana banjir Kabupaten HST, Cemara bertugas sebagai petugas layanan kesehatan bersama Talitha relawan lain dari PMI Banjarbaru yang ikut membantu korban banjir.

Baca juga: Anggaran Dekranasda Banjarbaru Yang Disahkan Kini Dipersoalkan, Fraksi Golkar: Harus Tau Berdemokrasi!

“Bencana banjir tentu memberikan pelajaran dan memberikan banyak hikmah, sekarang bukan materi yang dibutuhkan, membantu meringankan korban akibat bencana yang utama. Selain itu, kejadian ini menjadikan kita rasa syukur akan segala nikmat yang diberikan Allah SWT,” kesan Cemara.

Cemara mengaku mulai bergabung di Korps Sukarelawan PMI Kota Banjarbaru pada akhir 2019 lalu, berbagai latihan hingga pengalaman langsung membantu korban bencana banjir di Palangkaraya, dan di Kabupaten HST.

Syaiful Rahman, relawan di Posko Tanggap Darurat Bencana PMI HST mengaku kagum kepada Cemara, meski seorang perempuan, tapi sangat kuat dan tahan banting.

“Semangat membantu sesama dan rela mengorbankan waktunya. Bila biasa para remaja cuman nongkrong, relawan perempuan asal Banjarbaru ini tangguh dan tanggap bencana,” katanya.

Cemara dan Talitha diakui dua relawan perempuan yang tangguh. “Mereka berani menerobos banjir membantu warga yang terisolir, bahkan berjalan sangat jauh memberikan layanan kesehatan,” aku Syaiful relawan PMI HST, yang mendampingi kepada relawan PMI Kota Banjarbaru di lapangan. (kanalkalimantan.com/ibnu)

Reporter : ibnu
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->