Connect with us

Kabupaten Hulu Sungai Tengah

Kesehatan Korban Banjir Terganggu, Tim Relawan Masuk ke Desa Kayu Rabah

Diterbitkan

pada

Layanan kesehatan kepada warga Panggang Ramba desa Kayu Rabah, Kecamatan Pandawan, Kabupaten HST, dari tim relawan PMI Banjarbaru, Rabu (1/12/2021). Foto : ibnu

KANALKALIMANTAN.COM, BARABAI – Banjir masih menggenangi beberapa kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). Ribuan warga harus mengungsi di beberapa tempat pengungsian dan ada yang masih terisolir, bahkan terganggu kesehatannya.

Seperti yang dirasakan warga Panggang Ramba desa Kayu Rabah, Kecamatan Pandawan, Kabupaten HST, sejumlah warga mengalami berbagai gangguan kesehatan.

Kondisi itu didapati tim relawan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Banjarbaru bersama LMI Kalimantan Selatan ketika melakukan layanan kesehatan ke titik tersebut, Rabu (1/12/2021).

Staf Penanggulangan Bencana PMI Banjarbaru, Aiman mengatakan di Panggang Ramba Desa Kayu Rabah tim mendatangi dua titik tempat pemeriksaan yakni RT 01 dan RT 02.

 

Baca juga : Bincang Sastra Bersama Kurnia Effendi, Puisi Jadi Doa di Kala Pandemi

“Kami melakukan cek kesehatan ke lokasi harus berjalan kurang 3 kilometer, karena akses jalan masih tertutup banjir saat menuju lokasi,” ungkapnya.

Diterangkan Aiman, jalan menuju ke lokasi walau bisa ditempuh dengan roda empat tapi tak bisa dilintasi karena masih tergenang air. Kondisi ini mengharuskan tim relawan menempuh jarak kurang lebih 3 kilometer dengan berjalan kaki.

“Ada 52 warga yang berobat hari ini, ada penyakit berkelanjutan maka kami arahkan ke Puskesmas setempat,” katanya.

Dikatakan Aiman, hari ini PMI Kota Banjarbaru menerjunkan 1 orang staf markas dan 8 orang relawan. Sedangkan LMI Kalsel menerjunkan 2 relawan.

 

Baca juga : Dipaksa Banjir, Pedagang Pasar Agrobisnis Barabai Gelar Lapak di Jalan Raya

Syahrani warga Panggang Ramba mengaku baru dari relawan PMI yang memeriksa kondisi kesehatan mereka selama banjir menggenangi kampungnya.

“Terima kasih kepada PMI yang sudah menyempatkan melakukan pemeriksaan kepada kami dan sudah memberikan salep lancatnya,” ucapnya.

Syahrani sempat menyampaikan sebagian warga harus menerima kenyataan akibat dampak banjir ancaman gagal panen padi pada tahun ini.

“Tanaman padi kami bisa gagal panen tahun ini, karena tergenang banjir ini,” akunya.(kanalkalimantan.com/ibnu)

Reporter : ibnu
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->