Connect with us

HEADLINE

Pasca Banjir, PUPR Banjarbaru Wacanakan Pembangunan Embung Baru

Diterbitkan

pada

PUPR Banjarbaru mewacanakan pembangunan embung baru Foto: rico

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU– Tingginya curah hujan belakangan yang sempat membuat banjir di sejumlah kawasan, menjadi perhatian Pemko Banjarbaru. Salah satu hal yang kini menjadi pertimbangan sebagai solusi, yakni membuat embung baru.

Kepala Dinas PUPR Banjarbaru, Jaya Kresna mengakui, tingginya curah hujan pada awal tahun 2020 ini, berbeda dengan tahun sebelumnya. Maka tak heran, musibah banjir terjadi di Kecamatan Cempaka dan beberapa wilayah lainnya. “Sangat di luar dugaan kita. Setiap tahun kita selalu melakukan normalisali aliran sungai, tapi kenyataannya beberapa sungai di Kota Banjarbaru  tidak mampu menampung debit air hujan yang begitu besar di tahun 2020 ini,” akunya kepada Kanalkalimantan.com, Rabu (15/1/2020).

Jaya -sapaan akrabnya- juga mengungkapkan bahwa usaha yang dilakukan Dinas PUPR Banjarbaru dalam beberapa waktu terakhir hanya mampu mengatasi penampungan aliran air yang tidak terlalu besar dan mengembalikan fungsi saluran tersebut agar lebih baik.

Baca : Maret, PUPR Banjarbaru Akan Lakukan Normalisasi Sungai dan Embung

Baca : Sengkarut Problem Banjir Cempaka, Pelebaran Sungai ‘Terbentur’ Padatnya Pemukiman!

Ia menyebut ada beberapa kendala dihadapi Dinas PUPR Banjarbaru dalam mencegah banjir. Termasuk belum maksimalnya pelebaran atau normasilasi sungai, hingga adanya aliran sungai yang telah menghilang.

“Dengan evaluasi ini, kedepannya kita akan sangat berusaha semaksimal mungkin untuk mencari solusi atas kendala-kendala ini. Baik itu menimbulkan lagi sungai yang hilang maupun pelebaran sungai yang saat ini terus menerus diminta banyak pihak,” lanjutnya.

Pembuatan Embung Baru!

Faktor yang mendasari musibah banjir di Kecamatan Cempaka hingga air mencapai tinggi dada orang dewasa, juga tidak lepas dari terjadinya pendangkalan sungai.

Baca Juga : Akumulasi Masifnya Penambangan dan Pengerukan Jadi Biang Banjir

Buntut pendangkalan sungai ini akibat adanya tanah dari proyek Galian C yang mengalami proses sedimentasi. Walhasil, dangkalnya sungai menyebabkan air dari hulu langsung merengsek masuk ke saluran dengan debit yang terlalu besar, hingha membanjiri rumah warga.

Pun, embung yang telah dibangun Pemko Banjarbaru untuk mengurangi debit air, nyatanya tidak berfungsi optimal karena air hujan tidak sampai menuju lokasi embung.

Kadis PUPR kota Banjarbaru mengatakan bahwa pihaknya telah menyusun kajian, guna mencari lagi lahan pembuatan embung baru di hulu sungai. “Ada rencana mencari lahan baru untuk pembuatan embung baru di hulunya sungai. Alternatif lain yang lebih besar untuk membuat aliran sungai baru, membuat sungai buatan atau sodetan,” sebutnya.

Saat ini, pihak PUPR telah melakukan upaya secara langsung dengan menambah kapasitas tampungan embung yang sudah ada agar menjadi lebih besar lagi, hal itu dikarenakan embung yang sudah ada mengalami pendangkalan. “Kesimpulannya, kami (Dinas PUPR kota Banjarbaru) telah menyiapakan seluruh solusi alternatif penanganan yang dapat dilakukan,” pungkas Jaya Kresna. (kanalkalimantan.com/ rico)

 

Reporter : Rico
Editor : Cell

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->