Connect with us

HEADLINE

Sengkarut Problem Banjir Cempaka, Pelebaran Sungai ‘Terbentur’ Padatnya Pemukiman!

Diterbitkan

pada

Bencana Banjir di Kecamatan Cempaka. Foto Polres Banjarbaru

BANJARBARU, Meluapnya air sungai Kuranji akibat intensitas curah hujan tinggi pada Minggu (5/1) dini hari lalu, diduga menjadi penyebab utama terjadinya banjir di Kecamatan Cempaka. Walhasil, muncul desakan dari sejumlah pihak, menuntut Pemko Banjarbaru untuk secepatnya melakukan pelebaran sungai. Masalahnya, solusi itu tak segampang membalik telapak tangan.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Banjarbaru Taufik Rachman mengatakan, banjir di Cempaka menjadi tamparan keras bagi pemerintah kota. “Banjir yang terjadi Minggu kemarin, jadi tamparan keras bagi Pemko untuk memperhatikan pembangunan khususnya di aspek lingkungan,” ucapa dewan asal Dapil Cempaka ini.

(Baca: Dewan Banjarbaru Desak Segera Lakukan Normalisasi Sungai Kuranji, Red).

Ia juga meminta ke depannya Pemko selaku pemangku kepentingan bisa melakukan kajian ulang terkait musibah banjir di Cempaka.

Pernyataan ihwal meluapnya air Sungai Kuranji ini sebelumnya dilontarkan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan, Wahyuddin. Menurut analisa dan data di lapangan, Sungai Kuranji tidak mampu menampung debit air yang tinggi kala itu, sehingga air membanjir rumah-rumah warga.

“Hujan yang deras pada Ahad kemarin, tidak mampu ditampung Sungai Kuranji. Daya tampung sungai tersebut dangkal,” kata Ujud -sapaan akrabnya.

Menelisik lebih jauh tentang perkara Sungai Kuranji, Kanalkalimantan.com mencoba menanyakan kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarbaru, Jaya Kresna, Senin (6/1) siang.

Jaya mengakui pelebaran Sungai Kuranji faktanya belum rampung seluruhnya. “Belum tuntasnya pelebaran dan debit air yang tinggi saat itu, maka banjir juga tidak terelakan. Tentu, ini menjadi evaluasi kita,” akunya.

Dinas PUPR Banjarbaru telah melakukan normalisasi Sungai Kuranji sepanjang 1,3 kilometer dengan rata-rata lebar kurang lebih 6 meter. Sebelum dilakukan normalisasi, sungai ini memiliki lebar yang bervariasi, antara 2 sampai 3 meter. Bahkan, sungai ini juga sempat terputus beberapa tahun yang lalu.

Jaya memaklumi banyaknya desakan yang meminta pihaknya untuk segera melakukan pelebaran kembali Sungai Kuranji, mengingat bencana banjir di Kecamatan Cempaka telah ratus terpaksa mengungsi. Namun, ia sendiri menuturkan bahwa permintaan tersebut tidak dapat direalisasikan semudah membalikan telapak tangan.

Masalah kompleksnya adalah disekitar kawasan sungai telah banyak berdiri rumah-rumah warga. Oleh karenanya, Dinas PUPR Banjarbaru tidak ingin terburu-buru melakukan pelebaran sungai dan memilih untuk melakukan sejumlah tahapan, salah satunya sosialisasi dengan masyarakat sekitar bantaran sungai.

“Pak Walikota sudah memberikan intruksi kepada Camat dan Lurah untuk mensosialisasikan hal ini,” lanjut Jaya. (rico)


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->