Connect with us

POLITIK BANJARBARU

Kokoh di Jalur Independen, Edy Jadikan Parpol Cuma Pendukung di Pilkada Banjarbaru

Diterbitkan

pada

Edy-Astina mantab menyongsong tarung Pilkada Banjarbaru di jalur independen Foto: ist for kanalkalimantan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU– Di tengah panas perebutan tiket parpol Pilkada Banjarbaru antara incumbent Nadjmi-Jaya dengan Aditya-Iwansyah, sosok kandidat lain Edy Saifuddin-Astina Zuraida, tak ambil pusing. Pasangan Edy-Astina mantab memilih jalur independen untuk bersaing dengan dua rivalnya tersebut.

Edy-Astina mengatakan, jalur independen lebih memberikan peluang bagi mereka lolos pendaftaran dibandingkan sibuk berebut kavling parpol. Walau sebelumnya Edy mengakui sempat mendaftar ke  PDIP dan Nasdem. “Untuk saat ini belum melakukan pendekatan ke partai, karena kita lagi fokus untuk maju di independen,” kata Edy kepada Kanalkalimantan.com, Senin (13/1/2020).

Ada alasan mengapa dirinya mendaftar di PDIP dan Nasdem, meskipun sebenarnya kokoh di jalur independen. Ia menilai PDIP adalah partai yang nasionalis dan merupakan partai pemenang pemilu nasional. Sedangkan, ketertarikannya dengan Nasdem lantaran menyatakan tanpa mahar. “Jadi saya punya alasan mendaftar di parpol. Tapi, intinya partai hanya saya jadikan pendukung saja. Untuk pengusung tetap di jalur independen,” lanjutnya.

Jalur non parpol itu sebenarnya juga tidak mudah. Meski tanp ribet lobi-lobi pimpinan parpol hingga ke Jakarta, tapi Edy-Astina harus mengumpulkan dukungan dan sebaran dukungan sebanyak 15.635 KTP. Jumlah KTP dukungan ini juga diharuskan berasal dari 3 Kecamatan yang ada di Kota Banjarbaru.

Lalu, ditanya sudah berapa banyak KTP yang berhasil dikumpulkan, Edy mengatakan 90 persen telah terpenuhi. Ia juga berusaha mengumpulkan KTP lebih dari jumlah yang telah ditetapkan KPU, karena dikhawatirkan terdobel saat tahapan verifikasi.

Adapun tiga kecamatan di wilayah Banjarbaru yang menjadi fokus Edy, yakni di Kecamatan Landasan Ulin, Kecamatan Liang Anggang, dan Kecamatan Cempaka. “Insya Allah terkejar hingga batas waktu,” tuturnya.

Jalur independen tetap memiliki peluang besar menyongsong kemenangan. Edy-Astina bisa saja menjadi kuda hitam. Pun hal tersebut sempat terjadi pada pasangan Nadjmi-Jaya yang 5 tahun silam,berhasil menduduki kursi Walikota dan Wakil Walikota Banjarbaru melalui jalur independen. (kanalkalimantan.com/rico)

 

Reporter : Rico
Editor : Cell

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->