Connect with us

HEADLINE

Jembatan Alalak Resmi Ditutup, Kemacetan Kawasan Kayutangi hingga 3 Km

Diterbitkan

pada

Kemacetan di kawasan Kayutangi menyusul penutupan Jembatan Alalak mulai hari ini. Foto: mario

BANJARMASIN, Penutupan Jembatan Sungai Alalak 1, penghubung Jalan Brigjen H Hasan Basry, Kayutangi dengan Jalan Trans Kalimantan, Handil Bakti, resmi diberlakukan Senin (4/1) pukul 16.00 Wita. Penutupan total jembatan ini dilakukan hingga 2 tahun ke depan.

Semua akses keluar menuju ke Handil Bakti dialihkan ke Jalan Tembus Perumnas. Sementara, arus masuk dari arah Kalteng dan Marabahan (Batola), diarahkan ke melintas di Jembatan Sungai Alalak II, penghubung kawasan Terminal Handil Bakti dengan Jalan Tembus Perumnas.

Puluhan petugas gabungan pun berjaga di seputaran Bundaran Kayutangi, persimpangan Jalan Brigjen H Hasan Basry-Jalan Cemara Raya, dan Pasar Cemara, serta depan Jembatan Sungai Alalak yang akan dibongkar dan Jembatan Sungai Alalak II sebagai jalur alternatif.

Kondisi kendaraan menumpuk mulai terlihat dari Bundaran Kayutangi yang berjarak kurang lebih 3 Km dari jembatan. Sepanjang alur menuju jembatan lalu lintas semakin menumpuk sampai pada titik pengalihan.

Kepala Subdit Kamsel Ditlantas Polda Kalsel AKBP Haris mengungkapkan penutupan akses lalu lintas di Jembatan Sungai Alalak telah efektif dimulai 1 April hingga dua tahun ke depan, selama pengerjaan proyek jembatan baru oleh konsorsium PT Wijaya Karya-PT Pandji Bangun Persada.

“Kami berharap pengalihan arus berkaitan penutupan lalin di Jembatan Sungai Alalak berjalan baik dan lancar, hingga proyek penggantian jembatan ini rampung,” kata perwira menengah Polda Kalsel ini kepada awak media, Senin (1/4).

Haris mengatakan, pembangunan Jembatan Sungai Alalak model cable stayed ini terbangun demi kepentingan publik. Maka pihaknya bersama jajaran Polda Kalsel bersama Dishub Kalsel dan Dishub Banjarmasin pun selalu berkoordinasi demi kebaikan masyarakat, utamanya pengguna jalan. “Nanti Jembatan Sungai Alalak yang baru terbangun akan menjadi ikon baru di Kalsel. Jadi mohon dukungan semua pihak agar bersabar,” papar Haris.

Mengenai pemasangan rambu larangan melintas bagi truk atau armada bermuatan besar, ia memastikan semua petugas di lapangan telah disiapkan di semua titik. Bahkan, beberapa spanduk dan banner mengenai rekayasa lalu lintas juga dipasang di sepanjang ruas Jalan Brigjen Hasan Basry dan Trans Kalimantan.

Sementara itu, salah satu warga yang tinggal di komplek Simpang Gusti, Charles MT, mengeluhkan penutupan jalan yang diberlakulan. Sebab, sebagai guru SMA di salah satu sekolah di Marabahan, ia perlu memakan lebih banyak waktu untuk pergi dan pulang dari tempat kerja. “Biasanya pulang dari Marabahan, jam 4 setengah sampai setengah 5 biasanya sampai. Kalau sekarang makin tertunda. Memang apa boleh buat. Kita harus berkorban” keluhnya.

Di samping itu, Charles menyarankan agar ditambahkann feri untuk penyeberangan di bawah jembatan. Sebab menurutnya, jika mengandalkan jalur yang ada, akan tetap macet.  “Mudah-mudahan pembangunan cepat selesai. Petugas harus stand by juga, jangan biarkan tidak ada petugas di jalan,” harapnya.

Secara terpisah, Kepala Satker Pelaksana Jalan Nasional BBPJN Wilayah XI Kalimantan, Syahriliansyah mengatakan pemberlakuan penutupan total akses lalin di Jembatan Sungai Alalak sudah dipersiapkan secara matang. “Kami sudah mempersiapkan segalanya, termasuk rekayasa lalu lintas ini sudah hampir dua bulan lamanya,” kata Syahril.

Jika pun molor dari rencana semula yang awalnya pada akhir Maret 2019 lalu, Syahril menyebut akibatnya adanya utilitas atau instalasi publik seperti jaringan pipa leding PDAM Bandarmasih dan tiang serta jaringan listrik milik PLN dan Telkom yang belum dibongkar. Ini ditambah ada beberapa bangunan rumah, rumah toko dan warung di kawasan Kayutangi Ujung yang harus dibongkar, karena masuk titik pemasangan tiang pancang dan oprit jembatan yang baru.

Jembatan Terunik

Jembatan Sungai Alalak yang menghubungkan Kota Banjarmasin ke Kabupaten Batola diperkirakan akan menjadi salah satu jembatan terunik di Indonesia. Untuk itu Pemkab Batola dan Pemko Kota Banjarmasin, untuk menjaga sekitar kawasan jembatan Sungai Alalak nantinya.

“Jembatan Sungai Alalalak yang dikerjakan dalam tiga tahun anggaran itu mencapai Rp 290 miliar dan diperkirakan akan selesai pada 2020 mendatang akan jadi jembatan terunik di Indonesia. Kita minta Pemkab Batola dan Pemko Kota Banjarmasin untuk mengamankan sekikitar lokasi jembatan,” kata Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah XI, Timbul M Pasaribu, kala itu.

Menurut Pasaribu, jangan sampai di sekitar jembatan Sungai Alalak nantinya kumuh dan masyarakat seenaknya membuat bangunan liar di sekitar jembatan. Untuk diketahui, jembatan yang menjadi penghubung antara Kota Banjarmasin dan Kabupaten Baritokuala Banjarmasin (Batola) dikerjakan tahun ini.

Jembatan ini unik, karena dibangun dengan konsep cable stayed ini bakal dibangun empat jalur.Rinciannya, dua untuk arah dalam kota dan dua menuju luar kota dengan lebar 20 meter. Panjang proyek jembatan satu kilometer. Terdiri dari 300 meter untuk badan jembatan, Peningkatan Jembatan Alalak ini diperkirakan menelan anggaran sebesar Rp 290 miliar dengan pengerjaan secara multiyears dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sejak 2018 hingga 2020 mendatang.(mario)

Reporter:Mario
Editor:Cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->