Kota Banjarmasin
Dua Tahun Paman Birin, Pembangunan Manusia Kalsel Merosot
BANJARMASIN, Dosen senior Universitas Kalimantan (Uniska) Dr Uhaib As’ad mengungkapkan bahwa indeks pembangunan manusia (IPM) Kalsel merosot tajam di posisi 25 dari 34 provinsi di Indonesia. Padahal, imbuh dia, Kalsel menyumbang APBN sekitar Rp 300 triliun.
“IPM Kalsel sekarang mangkrak di posisi 25 dari 34 provinsi padahal kita tahu Kalsel penyumbang Rp. 300 Triliun kepada APBN total,†kata Uhaib saat dalam diskusi yang dilaksakanan Lembaga Swadaya Masyarakat Social Ekonomi Cultural Indonesia (SECI) di Gedung Dakwah Nahdlatul Ulama, di Gambut, Kabupaten Bajar, Selasa (28/2).
Hal tersebut dibenarkan Sekretaris Bappeda Kalsel Karyadi. Menurutnya, capaian dua tahun terakhir, misalnya IPM masih rendah.
Namun, imbuh dia, tapi Kalsel terus melakukan perbaikan-perbaikan yang sangat cepat.
Karyadi mengklaim pihaknya berhasil menurunkan angka pengangguran. “Pengangguran, bersamaan dengan kemiskinan menurun, yang tingkatnya hanya 4,77 persen,†ujarnya.
Sementara itu, Tokoh Muda Hulu Sungai, H Didi Bukhari menyoroti dua tahun pemerintahan Gubernur Sahbirin Noor telah melahirkan kesenjangan pembangunan antara kawasan Pesisir dengan Hulu Sungai.
“Pembangunan lebih banyak ke Kawasan Pesisir dari pada Daerah Hulu Sungai. Padahal jumlah penduduk Kalsel lebih banyak di Hulu Sungai,†kata Didi Bukhari yang juga Direktur Eksekutif SECI.
Dalam kesempatan yang sama, Pengusaha Tambang asal Kalsel, M Solikin juga menyoroti tentang ‘pelacuran hukum’ yang sekarang sedang marak terjadi di Banua.
“Ya saya harus katakan pelacuran hukum karena para penegak hukum yang bermain dengan para penguasa dan pengusaha,†ujarnya.
Oleh karenanya, ia pun berharap agar Gubernur Kalsel Paman Birin mampu bersikap adil dalam pengelolaan iklim usaha di Kalsel.
Pembicara terakhir, Nasrullah justru menyoroti keberpihakan Gubernur Sahbirin Noor kepada pengusaha tertentu.
“Misalnya, menutup tambang di Kotabaru yang diduga kuat pesanan pengusaha tertentu. Kalau mau tutup tambang, tutup saja semua tambang di Kalsel, di Kotabaru, di Tanah Bumbu, Tanah Laut, Binuang, dan Tabalong, tutup saja semua. Karena tambang pasti merusak lingkungan,†ujar Sekretaris PWNU periode 2012-2017 tersebut. Apalagi, imbuh dia, tambang di Kotabaru milik PT Silo Grup sudah memenuhi segala persyaratan atau memiliki serifikat CnC.
“Penutupannya terindikasi melanggar hukum, ya karena diduga kuat pesanan tadi. Jadi asas penyelenggaraan pemerintahan yang baik sangat jauh dari harapan,†pungkasnya. (bie)
Editor : Abi Zarrin Al Ghifari
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Fatin Shidqia Hantar Warga Ibu Kota Rayakan Hari Jadi ke-25 Kota Banjarbaru
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Pergi Memancing Sejak Pagi, Suryani ‘Pulang’ dari Pinggir Danau Bekas Galian C
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Ini Dugaan Penyebab Kematian Lelaki di Pinggir Danau Jalan Batu Besi
-
HEADLINE17 jam yang lalu
BREAKING NEWS: Maling Motor Tergeletak di Pinggir Jalan Trikora
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Temuan Lelaki Tergeletak di Pinggir Danau Jalan Batu Besi Landasan Ulin
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Hujan-hujanan, Bocah di Banjarbaru Meninggal Dunia di Selokan Sempit Depan Rumah