Connect with us

Kota Banjarmasin

BREAKING NEWS. Rektor ULM Sutarto Hadi Positif Covid-19, Dirawat di RS Ciputra

Diterbitkan

pada

Rektor ULM Sutarto Hadi Foto: ist

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Sejumlah tokoh Banua sempat terpapar Covid-19. Kali ini giliran Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Dr Sutarto Hadi Msi, MSc, dinyatakan positif terpapar Covid-19.

Informasi terpaparnya Sutarto Hadi akan virus tersebut disampaikan yang bersangkutan melalui WhatsApp (WA) ke sejumlah civitas akademik ULM, Jumat (2/1/2021).

“Alhamdulillah hasil tes swab saya positif, ini mau otw RS Ciputra utk rawat inap, mohon maaf kalau ada salah dan khilaf selama kita bergaul, mohon do’a ya kawan semua,” demikian tulis Rektor.

Kabar Sutarto Hadi positif Covid-19 ini pun langsung mendapat perhatian sejumlah pihak. Dari pejabat di lingkup ULM, dosen, hingga pegawai, mendoakan kesembuhan yang bersangkutan.

 

 

Baca juga: Diana Tertunduk Lihat 100 Gram Sabu Diblender BNNK HSU

Informasi terkait kondisi yang bersangkutan sebelumnya sempat tersiar dalam sebuah acara webinar kemarin. Dimana disebutkan bahwa Rektor sedang melakukan isolasi mandiri.

Terkait hal ini, Kanalkalimantan.com masih mencoba konfirmasi ke sejumlah pejabat di ULM.

Sebagaimana diketahui, pemerintah pusat saat ini akan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat di Pulau Jawa dan Bali mulai Sabtu (3/7/2021) hingga dua pekan berikutnya.

Meski mengapresiasi, epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman melihat kebijakan itu tidak terlalu berpengaruh signifikan untuk meredakan penularan Covid-19.

Menurut Dicky, bahwa hasil dari penerapan kebijakan itu sebetulnya bisa dilihat pada satu pekan awal. Meskipun dianggapnya tidak terlalu berpotensi bisa menurunkan jumlah kasus, tetapi kalau pemerintah konsisten maka hasilnya pun akan terlihat.

“Nah selama seminggu ini kalau benar-benar konsisten nanti kita lihat, walaupun secara proyeksi kecil, kemungkinan kita kecil, kemungkinan bisa menurunkan efektif potensi lonjakan di akhir Juli itu, yah, kita lihat seminggu ini implementasi di lapangan,” kata Dicky saat dihubungi Suara.com, Jumat (2/7/2021).

Baca juga: Kantor Satreskrim Polresta Banjarmasin Terbakar, Sejumlah Dokumen Penting Hangus

Di sisi lain, menurut Dicky pemerintah seharusnya bisa terlebih dahulu meredam beban dari fasilitas kesehatan yang kelimpungan lonjakan jumlah pasien Covid-19. Apabila itu dilakukan maka setidaknya pemerintah bisa mencegah adanya kasus yang tidak tertangani dan angka kematian pun tidak terus bertambah.

“Dengan meredam beban di faskes ini akan banyak manfaatnya satu tentu memberi kelonggaran waktu dan mencegah banyak kasus yang gak bisa ditangani, jadi akan menurunkan angka kematian dan meminimalisir transmisi sehingga jumlah kasusnya akan cukup menurun.”

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo resmi mengeluarkan kebijakan PPKM Darurat di Pulau Jawa dan Bali sejak 3 sampai 20 Juli 20219. Dalam aturan PPKM Darurat, supermarket, pasar tradisional tetap beroperasi hingga pukul 20.00 dengan kapasitas 50 persen pengungjung. Sementara, pusat perbelanjaan alias mal dan pusat perdagangan ditutup. (Kanalkalimantan.com/kk)

Editor: cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->